Sonora.ID - Kebiasaan memberikan parcel atau hampers pada saat Hari Raya Lebaran atau Natal memang kerap kali dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk menjaga hubungan baik dengan pihak yang menerimanya.
Namun, seakan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini budaya hampers tersebut mendapatkan sorotan yang lebih besar, karena dilakukan oleh banyak sekali orang yang merayakan maupun tidak.
Menjadi tren di media sosial, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia dalam program Health Corner di Radio Sonora FM mengusulkan agar hampers yang diberikan tidak cuma berisi kue kering melulu.
Baca Juga: Beberapa Wadah Ini Bisa Bikin Hampers Lebaran Makin Estetik!
Pasalnya, diketahui sebelumnya bahwa kandungan gula dan tepung di dalam kue kering bisa menyebabkan banyak efek pada kesehatan konsumen jika dilakukan dalam jumlah yang banyak.
“Rata-rata hampers itu isinya cuma kue-kue kering, kue-kue basah, mungkin bisa lebih kreatif misalnya mengirimkan perlengkapan yang sesuai untuk hobinya orang, atau mungkin bisa mengirimkan peralatan olahraga, bisa,” ungkap dr. Santi.
Baca Juga: Anti Mainstream, Ini Ide Hampers Lebaran yang Bisa Jadi Inspirasi
Imbauan ini disampaikan oleh dr. Santi karena pihaknya kerap kali menyoroti banyaknya kejadian ‘penumpukan’ kue kering di rumah-rumah mereka yang merayakan bahkan tidak merayakan Hari Raya.
Jika dipaksakan untuk menghabiskan seluruhnya, maka mereka yang tinggal di rumah tersebut bisa jadi mengalami dampak atau efek negatif dari konsumsi kue kering yang berlebihan.
“Banyak kejadian yang satu rumah bisa punya kue kering itu sampai satu lusin, dua lusin. Dimakan enggak habis-habis, dibagi juga yang dibagi nanti membagi-bagi lagi,” sambung dr. Santi.
Baca Juga: 3 Tips Jaga Tubuh Saat Lebaran Biar Nggak Jadi Lebar-an
Bahkan di tengah pandemi saat ini, pihaknya pun menyarankan ada banyak ide hampers yang berhubungan dengan kesehatan dan bisa lebih berguna.
Misalnya alat untuk mengukur suhu tubuh, alat untuk mengutur saturasi oksigen, alat pengukur tensi, atau bahkan vitamin.
“Atau bisa juga memberikan macam-macam teh, atau makanan kesehatan,” tambahnya.
Baca Juga: Sudah Divaksin, Bolehkah Bertamu Saat Lebaran? Ini Jawaban Dokter