Sonora.ID - Meski pemerintah sudah mengeluarkan larangan untuk mudik, banyak masyarakat yang nekat dan berujung pada peningkatan angka Covid-19 di Indonesia.
Melihat hal ini, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia pada program Health Corner di Radio Sonora FM memaparkan ada 7 tips bertamu di tengah pandemi, jika bertamu menjadi hal yang tidak terhindarkan.
Tetapi dr. Santi tetap mengimbau untuk membatasi interaksi atau pertemuan dengan banyak orang secara langsung di tengah kondisi pandemi saat ini.
Baca Juga: Menu Lebaran Identik dengan Santan, Dokter: Boleh Dimakan, tapi Lakukan Ini
Berikut ini adalah 7 tips bertamu di tengah pandemi ala dr. Santi.
Di luar rumah
Dokter menyarankan agar bertamu tidak sampai masuk ke dalam rumah atau ke dalam ruangan tertutup, ada baiknya jika pertemuan hanya dilakukan di luar rumah.
Pertemuan di luar rumah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan akan menurunkan potensi terpapar virus corona.
Baca Juga: Tren Tukar Hampers, Dokter: Kalau Bisa Jangan Kue Kering, karena…
“Di udara terbuka itu lebih aman daripada tamunya masuk, karena sirkulasi udara di teras atau di jalanan itu lebih baik daripada di dalam rumah,” jelas dr. Santi.
Memakai masker dan menjaga jarak
“Kita harus menggabung pemakaian masker dengan menjaga jarak. Jadi bukan berarti sudah pakai masker, terus boleh cipika-cipiki. Kalau kita bisa merasakan kulit orang lain, berarti jarak kita enggak sampai 2 meter,” sambungnya.
Jarak akan bertambah ketika aktivitasnya melibatkan kegiatan yang membuka masker, seperti makan atau minum, maka jarak amannya lebih dari 2 meter.
Baca Juga: Sudah Divaksin, Bolehkah Bertamu Saat Lebaran? Ini Jawaban Dokter
Face shield tidak menggantikan fungsi masker
“Face shield tidak menggantikan fungsi masker sama sekali. Kalau disuruh memilih, masker lebih baik. Karena face shield kan pinggir-pinggirnya bolong,” tegas dr. Santi.
Meski demikian, dr. Santi tidak melarang penggunaan face shield, karena face shield menyediakan perlindungan ekstra yang menambah fungsi perlindungan dari masker.
Menyediakan fasilitas cuci tangan atau hand sanitizer
Pada saat berani untuk menerima tamu ke rumah, lebih baik untuk menyediakan fasilitas cuci tangan di depan rumah atau hand sanitizer.
Dokter melarang untuk menyediakan handuk tangan karena kuman atau virus justru bisa berkembang di handuk tangan tersebut, jadi lebih baik menyediakan tisu untuk melengkapi fasilitas cuci tangan tersebut.
Menyediakan masker medis
“Menyediakan masker di rumah kita, kalau kita mau menerima tamu. Masker medis. Supaya kalau masker dia sudah kendur atau sudah tidak layak pakai, kita bisa meminta si tamu untuk mengganti maskernya,” sambung dr. Santi.
Hal ini perlu dilakukan terlebih jika di dalam rumah ada pihak yang memiliki faktor risiko lebih besar terpapar virus corona.
Baca Juga: Bahaya! Hindari Konsumsi Masakan Bersantan yang Dipanaskan Berulang Kali
Mengatur sirkulasi udara yang baik
“Di dalam rumah enggak apa-apa, dengan catatan, sirkulasinya dibuat baik, pintunya dibuka, jendela dibuka, kipas angina dinyalakan arahnya keluar,” jelasnya.
Dengan cara tersebut dan dengan bantuan kipas angin, virus yang masuk ke dalam rumah bisa ditiupkan ke luar.
Menjaga imun
Ketika sudah memutuskan untuk akan menerima tamu yang ke rumah, sang pemilik rumah harus menjaga imunitas tubuhnya.
Caranya adalah dengan menjaga pola tidur, pola makan, gaya hidup, olahraga, dan menghindari diri dari stres.
Baca Juga: 3 Tips Jaga Tubuh Saat Lebaran Biar Nggak Jadi Lebar-an