Sonora.ID - Hari Raya Lebaran kerap kali disebut sebagai hari kemenangan karena berhasil melewati satu bulan berpuasa untuk menahan emosi dan hal-hal duniawi.
Namun, tak hanya itu, banyak orang yang menganggap Hari Lebaran sebagai hari kemenangan, juga karena mendapatkan THR atau Tunjangan Hari Raya.
Meski mendapatkan THR menjelang Lebaran, tetapi tak sedikit juga yang langsung bangkrut setelah Lebaran usai. Kok bisa?
Baca Juga: Rayakan Lebaran Tanpa Raul Lemos, Krisdayanti: Mengeluh Bukan Hal yang Baik
Pakar Perencanaan Ekonomi, Eko Pratomo, menyebutkan bahwa memang banyak pihak yang mengalami kebangkrutan setelah merayakan hari kemenangan.
“Yang tajir itu ponakan-ponakan, mereka pasti banyak duit. Kita ingin mengingatkan kembali lah bahwa segala sesuatu itu prinsipnya sederhana, beli sesuai kebutuhan, di-budget-kan,” jelasnya.
Eko pun membagikan tips yang harus dilakukan ketika bangkrut mengancam setelah lebaran.
Baca Juga: Jangan Hanya Formalitas, Master Trainer: Lebaran Tak Cuma Bermaaf-maafan
List
“Yang masih jarang dilakukan itu adalah membuat list apa-apa yang penting yang berkaitan dengan Hari Raya itu sendiri. Dan jangan dilupakan, apa lagi ini kan tengah-tengah tahun, ada kewajiban lain yang jangan-jangan tersirat atau tidak kelihatan,” jelas Eko menegaskan.
Waktu Lebaran yang nyaris tengah tahun ini kadang membuat orang hanya fokus pada Lebaran kemudian lupa akan banyaknya kewajiban yang menunggu.
Misalnya, membayar PBB, menyiapkan dana untuk jenjang pendidikan anak, dan berbagai hal yang harus dibayar.
Baca Juga: Jadi Hal yang Rutin, Ini 3 Cara Jawab Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’
Perhitungkan pengeluaran dan pemasukan
Meski mendapatkan THR yang angkanya seperti 1x gaji, banyak orang yang kemudian terbuai dengan hal itu dan tidak memperhitungkan pengeluaran mendatang.
“Yang menjadi masalah itu selalu apapun yang didapat pengeluarannya akan lebih tinggi, itu yang bikin boncos yang sebenarnya. Apakah masih mau terus seperti itu, apa mau jadi tajir?” tegasnya.
Tips yang kedua ini masih sangat erat kaitannya dengan yang sebelumnya, yaitu list. Karena tidak hanya harus tahu pengeluaran yang akan datang apa saja, tetapi juga harus tahu kisaran besaran akan pengeluaran tersebut.
Baca Juga: Kenali Manfaat dan Keutamaan Zakat bagi Umat Muslim