Sonora.ID - Hari ini, Senin, 17 Mei 2021 pemerintah menjadwalkan pelaksanaan program vaksinasi gotong royong.
Program yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nompr 10 Tahun 2021 ini merupakan pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan/karyawati, keluarga, dan individu lain dalam keluarga yang pendanaannya dibebankan pada badan hukum atau badan usaha.
Dalam vaksinasi gotong royong ini, ada dua jenis vaksin yang digunakan, hal ini dinyatakan oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir.
"Jenis vaksin yang akan digunakan dalam vaksin gotong royong yakni akan dimulai dengan vaksin Sinopharm," ujar Honesti melansir dari kompas.com.
“Rencanaya ada vaksin CanSino juga,” pungkasnya.
Sama halnya dengan vaksinasi sebelumnya, prosedur vaksinasi goyong royong juga akan dilakukan sebanyak dua kali dengan jeda waktu yang nantinya akan diberikan.
Dijelaskan pula oleh Honesti, penerima vaksin gotong royong juga akan mendapatkan jenis vaksin yang sama seperti penyutikan vaksin yang pertama.
Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Umrah untuk Jamaah yang Sudah Divaksin Covid-19
Vaksin Sinopharm
Vaksin Sinopharm merupakan vaksin berjenis inactivated vaccine yang disebut SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell).
Vaksin ini menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan terhadap virus, tanpa mengambil risiko respons penyakit serius.
Virus ini aman untuk digunakan dan sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selain itu, vaksin Sinopharm telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca Juga: Silaturahmi Virtual, Menag Ingatkan Ajaran Agama untuk Selamatkan Nyawa Sesama
Vaksin CanSino
Selanjutnya, vaksin yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong yaitu vaksin CanSino.
Vaksin virus corona buatan CanSino Biologics Inc menjadi yang pertama kali diberikan hak paten oleh Pemerintah China.
Vaksin ini juga sudah diberikan hak paten pada 11 Agustus 2020. Namun, CanSino hanya disuntikkan sebanyak satu dosis pada penerima vaksinasi.
Baca Juga: PT Jasamarga : H+1 Lebaran 95 Ribu Kendaraan Balik ke Jakarta