Makassar, Sonora.ID - Pemprov Sulsel melalui Dinas Kesehatan (Diskes) akan mengawal arus balik mudik hingga 20 Mei 2021 mendatang.
Pemantauan arus balik berpusat di perbatasan provinsi, lantaran potensi penyebaran virusnya lebih tinggi dibanding di dalam kota.
Demikian seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari kepada awak media di kantor Gubernur, Selasa (18/5/21).
Baca Juga: Masuk Jakarta, Pemudik Asal Sumatera Wajib Rapid Antigen /G Nose di Bakauheni
Adapun titik pemeriksaan perbatasan antara lain Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.
"Sementara khusus di Sulsel, terdapat 10 titik pemeriksaan, diantaranya berada di Luwu Timur, Wajo, Pinrang, Toraja, Toraja Utara dan Bone," ujar Ichsan Mustari.
Ichsan menuturkan, dalam sehari, pihaknya melakukan sedikitnya 50 tes antigen secara acak. Jika ditemukan kasus positif, pihaknya telah menyiapkan tempat isolasi di kabupaten/kota masing-masing.
"Pemeriksaan perhari kita random sampling pemeriksaan antigen 50 pemeriksaan, tapi kita minta semua surat keterangan pemeriksaan antigen pemudik," jelasnya.
Pada proses pemantauan di lapangan, pihaknya menjaring salah satu pejabat yang kedapatan mudik. Pejabat tersebut sempat menolak diperiksa antigen. Namun, Ichsan enggan menyebut identitas pejabat itu.
"Ada pejabat tidak mau diperiksa, tapi Alhamdulillah setelah diperiksa untungnya dia negatif," tuturnya.
Baca Juga: Masuk Jakarta, Pemudik Asal Sumatera Wajib Rapid Antigen /G Nose di Bakauheni
Lebih jauh, Ichsan mengklaim, sejauh ini kasus covid di Sulsel cukup terkendali selama Ramadan hingga jelang lebaran kemarin. Hal itu, kata dia dipengaruhi intervensi pemerintah baik pusat maupun daerah.
Seperti larangan mudik, pemantauan aktifitas masyarakat, gerakan vaksinasi massal serta pemberlakuan PPKM Mikro.
"Kalau melihat, pertama banyak tidak mudik, kemudian kumpul kegiatan kita pantau sendiri terkendali ya. Vaksinasi jalan, kemudian PPKM jalan. Insya Allah tidak naik, walaupun naik tidak signifikan," pungkasnya.