Sonora.ID - Temuan ratusan jasad terkubur di pasir dangkal di tepi Sungai Gangga membuat polisi harus bergerak menyelidiki penemuan mayat tersebut.
Sebab, temuan ini memicu spekulasi jika jasad tersebut merupakan korban Covid-19 yang telah menewaskan ribuan nyawa.
Bahkan, sebelumnya juga diberitakan jika lonjakan Covid-19 di India membuat krenatorium bekerja tanpa henti. Kini, India dihadapkan lagi ratusan jasad yang tersebar di sepanjang aliran Sungai Gangga.
Hal ini membuat polisi menggunakan pengeras suara saat berkeliling di desa di India untuk meminta orang tidak membuang mayat di sungai.
Baca Juga: Daftar Negara yang Gratiskan Vaksin Covid-19, Mulai India hingga AS
Sebelumnya pada Jumat (14/5/2021), saat diguyur hujan deras, pemandangan kuburan dangkal ditepian sungai tersebut membuat jasad-jasad Covid-19 yang hanya terbungkus kain orange dan kuning itu terbuka. Hal ini yang membuat pemandangan begitu memilukan.
Baca Juga: Tsunami Covid-19, Berikut Potret Penampakan Pilu Kremasi Massal di India
Para pejabat mengaku penguburan di tepi sungai telah terjadi selama beberapa dekade.
Namun banyaknya jasad yang tersingkap akhir pekan lalu di tambah bayang-bayang pandemi, menimbulkan kekhawatiran akan praktik tersebut.
Navneet Sehgal, juru bicara pemerintah negara bagian, pada Minggu (16/5/2021) membantah laporan media lokal bahwa lebih dari 1.000 mayat korban Covid-19 telah ditemukan dari sungai dalam dua minggu terakhir.
"Saya yakin badan-badan ini tidak ada hubungannya dengan Covid-19," klaimnya.
Dia mengatakan beberapa penduduk desa memang tidak mengkremasi jenazah seperti adat. Itu karena biaya tradisi Hindu selama beberapa periode, yang secara religius penting dilakukan.
Hal itu membuat penduduk memilih membuangnya di sunagai atau menggali kuburan di tepi sungai.