Jika dibanding Dibanding dengan saham-saham cyclical yang memiliki beta lebih dari 1. Sehingga ketika IHSG bullish, saham-saham cyclical akan lebih menarik karena harga yang bergerak lebih cepat.
Bagaimana kinerja UNVR?
UNVR membukukan laba Rp 1.7 triliun, turun 8%YoY. Penurunan laba ini didorong oleh penjualan yang turun. Pada kuartal-I 2021, UNVR meraih penjualan sebesar Rp 10.3 trilin, turun 8% YoY.
Meningkatnya biaya bahan baku membuat margin laba bruto turun menjadi 52% di kuartal-I 2021 dari 54% di kuartal-I 2020. Selain itu faktor daya beli masyarakat yang masih rendah juga menjadi faktor penjualan UNVR masih tertekan di kuartal-I 2021.
enjualan yang turun didorong oleh segmen home and personal care turun 13%YoY. Segmen ini berkontribusi 66.6% terhadap total penjualan UNVR. Segmen makanan dan minuman naik 4%YoY.
Baca Juga: Didorong Harga CPO, Laba LSIP Positif Mencapai Angka 126%
UNVR pada kuartal-I 2021 melakukan efisiensi untuk beban-beban operasional seperti beban pemasaran dan penjualan (-7%YoY), beban umum dan administrasi (-10%YoY). Penghematan ini membuat UNVR mampu menjaga marjin laba usahanya di kuartal-I 2021 sama dengan kuartal-I 2020 di level 21%.
UNVR saat ini memiliki valuasi yang relatif murah dengan P/E 29.1x, di bawah rata-rata selama 5 tahun sebesar 45x. Dengan valuasi yang relatif murah, UNVR menarik untuk investasi jangka panjang.
EMtrade percaya jika pemulihan ini terus berlanjut mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan tentunya memiliki dampak positif bagi kinerja UNVR dan kinerja saham UNVR.