Ketika seluruh ciptaanNya, termasuk manusia, tahu bahwa dirinya dicintai, maka tidak ada hal lain selain mencintai Sang Pencipta seperti Ia mencintai manusia.
“Tidak ada kemungkinan lain kecuali untuk aku mencintaiNya kembali, dan cintaku kepadaNya pasti akan terpantulkan di dalam mencintai orang lain,” tegasnya.
Jadi, cinta itu hadir ketika seseorang sudah memiliki kedekatan dan pengetahuan tentang Tuhan yang memang menciptakan manusia untuk mencintai manusia.
Baca Juga: Kasubbid Komunikasi Publik Satgas Covid-19: Cinta Diri Sendiri Dulu!
Sumber cinta itu harus dipahami dengan betul, agar manusia bisa mencintai Tuhannya (secara vertikal), kemudian cinta itu terpantul kepada cinta terhadap keluarga dan sesama (horizontal).
“Tuhan itu bukan hanya memiliki cinta dan sayang, tetapi Tuhan itu sendiri adalah cinta dan sayang. Dia menciptakan langit, bumi, dan manusia khususnya, untuk mengekspresikan cintanya,” sambung Motivator Teosentrik tersebut.
Pihaknya juga menyebutkan bahwa cinta tidak akan berkembang atau berbuah, ketika cinta itu tidak diekspresikan melalui suatu yang terlihat atau bisa dirasakan.
Baca Juga: Pasang Surut Dunia Film, Dian Sastro Ternyata Sempat Kerja Kantoran