Di katakan Muhammad Syarif Bando bahwa lukisan diartikan sebagai kekuatan budaya dan peradaban manusia karena di dalam aktivitas melukis manusia dilatih untuk selalu jeli,
cermat, dan teliti mengamati fenomena alam dan kehidupannya.
“Indonesia memiliki banyak pelukis yang karyanya mendunia, sebut saja Basuki Abdullah, Raden Saleh, maupun Affandi. Dari imajinasi dan kreativitas mereka, ratusan lukisan berhasil dituangkan ke dalam kanvas,” sambungnya.
Secara khusus, Perpustakaan Nasional RI menyimpan 533 koleksi lukisan, dan lukisan reproduksi British Library. Lukisan reproduksi berjudul “2 Female Figures Candi Sari” yang dibuat pada Januari 1812, berukuran 41 x 52 cm merupakan salah satu koleksi tertua yang dimiliki Perpustakaan Nasional RI. Pemustaka bisa melihatnya di Lantai 16.
Ia menginfokan pula bahwa jumlah koleksi digital yang terdata dalam website khastara.perpusnas.go.id, antara lain 1.460 naskah kuno, 227 judul buku langka, 1.548 judul pada koleksi peta, 5.712 judul pada koleksi foto, gambar, dan lukisan, serta 112 judul untuk koleksi majalah dan surat kabar langka.
Baca Juga: Tes Kejelian Mata, Mana yang Menurut Kamu Telur Asli dan Lukisan?
“Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional RI yang berada di Jalan Merdeka Selatan No 11, tidak statis hanya untuk dikunjungi atau aktivitas pemustaka.
Ada area pameran, studio musik, teater, teater mini, hingga ruang diskusi yang bisa dimanfaatkan oleh pemustaka,” ajak Muhammad Syarif Bando.
Syafruddin Nisyam dalam sesi yang sama menceritakan bahwa pandemi Corona takan bisa menyurutkan semangat manusia di dunia untuk tertunduk lesu, meratapi nasib. Ini adalah tantangan yang jarang ada, yang sejatinya membuat manusia bisa berkarya dengan banyak cara.
Ia mencontohkan dirinya sendiri yang pada saat melakukan aktivitas WFH, sebagai salah Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi di Kementerian Sekretariat Kabinet RI, tetap melakukan berbagai aktivitas produktif. Termasuk membuat puisi, memelihara anggrek, menulis novel dan buku hingga menghasilkan 74 karya lukis yang dipamerkan ini.