Sonora.ID - Sejak masuk dan maraknya media sosial di kalangan remaja dan anak muda, banyak penggunanya yang justru tidak merasa terhibur tetapi merasa tertekan dengan apa yang disajikan oleh media tersebut.
Hal ini muncul dalam pemikiran mereka dan pemikiran lingkungan sosial atau masyarakat, dengan adanya beauty standard yang tercipta di dalamnya.
Khususnya perempuan, banyak pemahaman atau pandangan yang menilai bahwa perempuan yang cantik adalah perempuan yang berkulit putih, kurus, tinggi, berambut panjang, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Muak dengan Standar Kecantikan Indonesia, Valerie Thomas Garap 'Project Bhinneka'
Pernah tenggelam dalam teori tersebut, Jessical Mila dalam video yang diunggah di kanal YouTube Enzy Storia mengaku saat remaja dirinya sempat diet total karena merasa dirinya gendut.
“Saking gue dietnya gue pernah seminggu cuma makan sup tahu, pakai paprika, sama tomat, udah gitu saja semingu. Akhirnya juga jadi enggak sehat, karena kan aktivitas gue sebenarnya padat banget, diet kayak gitu kan jadi enggak sehat banget,” ungkapnya.
Bintang sinetron GGS ini kemudian merasa ‘tertampar’ ketika mendapatkan tawaran untuk main di film garapan Ernest Prakasa, ‘Imperfect’, yang mengharuskannya untuk naik 10 kilogram.
Baca Juga: Bicara tentang Kecantikan, dr. Tompi: Masalahnya adalah Ada Standar Masyarakat
Pada saat masih bimbang mengambil tawaran film tersebut, Jessica mendapatkan pesan dari renungan yang ia baca.
Dalam renungan tersebut, ia akhirnya sadar bahwa Tuhan menciptakan manusia secara sempurna, namun munculnya beauty standard di masyarakatlah yang membuat munculnya pandangan bahwa seseorang merasa jelek atau tidak sempurna.
“Sebenarnya Tuhan tuh menciptakan kita sempurna, enggak ada yang salah di diri kita. Cuma memang akhirnya beauty standard itu diciptakan oleh society dan akhirnya bikin orang-orang jadi lebih fokus sama penampilan luar daripada apa yang di dalam,” tegas Jessica Mila.
Baca Juga: Hati-hati Insecure Bisa Pancing Emosi, Ini Kata Behavior Consultant
Padahal, menurutnya, dunia sama sekali tidak membutuhkan kecantikan seseorang, tetapi lebih sangat membutuhkan kebaikan dan ketulusan hati masing-masing orang di dalam dunia ini.
“Dunia enggak butuh kita kurus, kita badannya gimana, itu enggak butuh. Yang dibutuhkan adalah kita punya hati yang mau menolong, kita bisa jadi pribadi yang impactful, dan itu bukan cuma dari fisik,” sambung Jessica.
Baca Juga: 3 Tanda Bahaya Seseorang Hidup Tanpa Mindfulness, Salah Satunya Insecure!