Palembang, Sonora.ID - Terkait adanya dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia. Andri Wijaya, S.Kom, M.T.I, Dosen Unikas Musi Charitas mengatakan bahwa saat ini pihak-pihak terkait sedang mendalaminya. Menurutnya permasalahan tersebut sengaja dibuat untuk membuat kecemasan.
“Pihak terkait sedang mendalami, menelusuri. Data BPJS atau bukan ?, valid atau tidak ? kemungkinan ada yang sengaja membuat kecemasan,” ujarnya.
Ia menilai kecil kemungkinan penyimpanan data di instansi sekelas pemerintahan atau BUMN mudah diretas kecuali melibatkan orang dalam.
Baca Juga: Dugaan Data Kependudukan Bocor, Investigasi Masih Terus Dilakukan
“Tidak mungkin keamanan data sekelas BUMN lemah dan mudah disusupi. Biasanya peretas memanfaatkan kelemahan dari sisi SDM atau bisa saja peretas berteman dengan orang dalam,” tukasnya.
Pihaknya juga menambahkan instansi-instansi besar telah memiliki system pengelolaan big data yang sesuai prosedur dan etika yang berstandar internasional.
“Dan perlu diaudit rutin baik ada gejala maupun tidak untuk mengecek apakah system kemanan baik. apakah prosedur maupun SDMnya sudah benar,” ujarnya.
Baca Juga: Pipa PDAM Bocor, Ini 20 Wilayah Makassar yang Terdampak