Sonora.ID - Self control adalah kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dalam membuat keputusan yang bermanfaat untuk mencapai tujuan dalam hidup.
Sayangnya, tidak semua orang memiliki kemampuan self control yang kuat, sehingga tak sedikit orang yang menyia-nyiakan hidupnya dengan hal yang menyenangkan tetapi tidak bermanfaat atau bahkan merugikan.
Motivator Arvan Pradiansyah dalam program Smart Happiness di Radio Smart FM menegaskan bahwa ada 3 modal yang harus dibangun dan dibiasakan demi memiliki self control yang kuat.
Baca Juga: Hadapi Pandemi dengan Self-Compassion, Ini 3 Hal yang Perlu Ditanamkan!
Mendahuluan pikiran daripada emosi
“Pikiran, kemudian di bawahnya baru emosi. Karena memang struktur tubuh kita, emosi kan ada di dada ya, pikiran ada di kepala,” tegasnya.
Arvan menegaskan bahwa ada tujuannya Tuhan memberikan kepala di atas dada, karena memang harus mendahulukan pikiran daripada perasaan atau emosi.
Dengan mendahulukan pikiran, maka seseorang akan lebih mendengarkan keinginan roh daripada keinginan daging.
Baca Juga: Apa Itu Self Compassion? Pakar Parenting: Harus Dipupuk sejak DIni
Membuat hal yang menyenangkan juga menjadi bermanfaat
Sebelumnya, Arvan menegaskan bahwa keinginan roh selalu membawa setiap orang kepada hal yang benar, sedangkan keinginan fisik atau daging membawa orang kepada hal yang menyenangkan.
“Kita membuat hal yang menyenangkan itu juga bermanfaat. Jadi, saya tidak mengatakan bahwa emosi itu membawa kita pada hal-hal yang jelek, tidak. Emosi membawa kita pada hal-hal yang menyenangkan,” jelas Arvan.
Sayangnya, hal yang menyenangkan itu ada yang bermanfaat, ada yang tidak. Maka penting untuk menyelaraskan bermanfaat dan menyenangkan tersebut.
Baca Juga: Self Care vs Egois, Hingdranata: Hati-hati Kerap Kali Disamakan!
Bayangkan diri sebagai sosok
“Kalau membayangkan mengontrol itu kita selalu membayangkan mengontrol orang lain. Jadi, bayangkan saja kalau sedang malas olahraga, bayangkan di depan ada diri kita yang harus dikalahkan,” sambung Arvan.
Arvan menyarankan agar semua orang bisa membayakan dirinya sebagai sosok lain, sehingga akan lebih mudah melawan rasa malas, ketidakenakan, dan hal lain.
“Karena yang paling susah dikendalikan adalah diri kita sendiri. Anehnya begitu ya. Padahal diri kita itu yang paling dekat dengan diri sendiri,” jelasnya.
Baca Juga: Hobi menjadi Salah Satu Wujud Self Care, Hing: Tapi Hati-Hati!