Sonora.ID - Menjadi sorotan sejak awal pekan ini, ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak diundang dalam acara temu kader yang diselenggarakan oleh PDIP.
Padahal, acara tersebut diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah, dan Ganjar adalah salah satu bagian dari partai besar tersebut.
Melihat hal ini, Ketua Umum Ganjar Pranowo (GP) 2024, Aan Rusdianto tidak menyangka bahwa partai sebesar PDIP bisa secara terang-terangan menampilkan aura ini dan negatif kepada kadernya sendiri.
Baca Juga: Mendukung Gagasan Sri Sultan, Ganjar Minta Warga Jateng Menyanyikan “Indonesia Raya”
Padahal, menurutnya, Ganjar Pranowo sebagai Gubernur di wilayah tersebut memiliki kinerja dan pengaruh yang besar dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Ini adalah aura negatif, iri dengki. Masa partai besar berpikir dan bersikap begitu. Ganjar juga bekerja keras untuk urusan pandemi,” ungkapnya seperti dikutip dari Kompas.TV.
Bahkan, tak hanya tak diundang dalam pertemuan tersebut, Aan juga menyoroti pernyataan yang dilontarkan oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, yang menyebutkan tentang larangan bermedia sosial.
Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Ajak Ombudsman OTT di Jawa Tengah
Aan juga menanggapi penilaian dari Bambang Wuryanto yang menuding Ganjar sebagai orang yang sok pintar, padahal Aan melihatnya sebagai wujud kelincahan dan rendah hati.
“Bahasa komunikasi politik Ganjar Pranowo yang demikian, lahir dari kepribadian yang adanya memang begitu. Mirip dengan gaya komunikasi Jokowi. Sebagai Gubernur ia terbukti lincah blusukan untuk berkomunikasi dengan rakyat,” tegas Aan.
Dengan keyakinannya tersebut, justru Aan mempertanyakan kebijakan Ganjar yang mana yang bisa membuat pemimpin Jawa Tengah itu dicap sebagai sosok yang sok pintar atau keminter.
Baca Juga: Peringati Hari Kartini, Ini Pesan Puan Maharani untuk Wanita Indonesia
Atas dasar banyaknya tudingan dan dianggap memancarkan aura yang iri, Aan menduga hal ini terjadi karena ada agenda PDIP yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
“Saya menduga tuduhan demikian karena ada agenda politik elit PDIP yang tidak sesuai ekspektasi,” sambungnya.
Bahkan, tak sedikit juga pihak yang melihat hal ini dan mengaitkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Dalam Vlog Boy William, Puan Maharani Jelaskan Insiden Mikrofon Mati