“Semakin dekat dengan fasilitas, lokasi baik dan mudah dijangkau semakin banyak peminat dan tidak menghabiskan biaya yang tinggi. Usaha developer perlu modal tinggi jadi harus pintar membeli lahan dengan lokasi yang benar. Mempersiapkan RAB design yang baik setelah itu pun tidak langsung untung karena sekarang perbankan menyiapkan system pencairan yang berjangka untuk menjaga kepercayaan konsumen. Artinya modal harus tunggi. Bila modal tidak cukup besar harus menggunakan cara yang lebih simple. Harus dilihat lagi bisa saja mulai dari ruko 3 unit atau town house,” ujarnya.
Ia menambahkan selain modal serta lokasi yang tepat, pemasaran yang baik juga dibutuhkan dalam bisnis properti.
“Banyak halangannya antara lain cara kita yang salah, salah target dan salah moment. Jangan saat mau lebaran berbisnis property karena orang tidak focus kesana. Lokasi juga jangan salah terlalu jauh misalnya. Juga pemasaran yang benar jangan menjual tidak tepat sasaran. Rumah harga 1 M dijual ke masyarakat penghasilan 5 sampai 7 juta,” pungkasnya.
Baca Juga: Prediksi Nasib Geliat Industri Properti di Indonesia Tahun Depan