Tips Jitu Memulai Bisnis Properti ala Direktur Green Center Park

25 Mei 2021 17:00 WIB
Direktur Green Center Park, Jayandi Suryahalim dalam acara Live Talkshow (24/05/2021)
Direktur Green Center Park, Jayandi Suryahalim dalam acara Live Talkshow (24/05/2021) ( Jati Sasongko)

Palembang, Sonora.ID – Direktur Green Center Park, Jayandi Suryahalim dalam acara Live Talkshow (24/05/2021) mengatakan bahwa setelah lebaran minat masyarakat terhadap properti menunjukkan peningkatan, hal ini menunjukkan bisnis properti memiliki peluang yang cukup besar.

“Jelang lebaran bisnis property turun wajar tidak hanya property saja karena ada kepentingan masyarakat yang lain. Setelah lebaran, 1 minggu perkembanganya baik. Minat berburu dalam satu minggu mengalami closing hampir 5 unit. Cukup baik, menunjukkan minat terhadap properti masih tinggi,” ujarnya.

Ia menambahkan pebisnis property harus tepat memilih target market dari properti yang akan di sasar.

Baca Juga: Ahli: Bisnis Properti Bisa Sangat Menguntungkan Jika Pintar Atur Pengeluaran Dana

Masyarakat lebih banyak yang berpenghasilan menengah ke bawah sehingga properti berjenis subsidi paling banyak diminati.

“Yang merakyat atau perumahan subsidi banyak peminatnya karena budgetnya lebih masuk. Rumah komersil satu lantai atau townhouse atau ruko minatnya masih banyak hanya segmentnya jangan terlalu mahal. Segmen menengah ke bawah segmen yang paling baik untuk disediakan di bisnis properti,” ujar dia.

Ia menjelaskan dalam berbisnis properti perlu mempertimbangkan beberapa  hal antara lain lokasi, fasilitas umum. Selain itu bisnis properti berbeda dengan bisnis pada umumnya karena membutuhkan modal yang cukup sehingga perlu diperhitungkan secara matang.

“Semakin dekat dengan fasilitas, lokasi baik dan mudah dijangkau semakin banyak peminat dan tidak menghabiskan biaya yang tinggi. Usaha developer perlu modal tinggi jadi harus pintar membeli lahan dengan lokasi yang benar. Mempersiapkan RAB design yang baik setelah itu pun tidak langsung untung karena sekarang perbankan menyiapkan system pencairan yang berjangka untuk menjaga kepercayaan konsumen. Artinya modal harus tunggi. Bila modal tidak cukup besar harus menggunakan cara yang lebih simple.  Harus dilihat lagi bisa saja mulai dari ruko 3 unit atau town house,” ujarnya.

Ia menambahkan selain modal serta lokasi yang tepat, pemasaran yang baik juga dibutuhkan dalam bisnis properti.

“Banyak halangannya antara lain cara kita yang salah, salah target dan salah moment. Jangan saat mau lebaran berbisnis property karena orang tidak focus kesana. Lokasi juga jangan salah terlalu jauh misalnya.  Juga pemasaran yang benar jangan menjual tidak tepat sasaran. Rumah harga 1 M dijual ke masyarakat penghasilan 5 sampai 7 juta,” pungkasnya.

Baca Juga: Prediksi Nasib Geliat Industri Properti di Indonesia Tahun Depan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm