Diinformasikan, pengujian Antasena antara lain berupa uji internal tank boat dan kesisteman di dalamnya di galangan (dock trial), pengujian dalam keadaan tank boat statis atau bersandar di dermaga (HAT - Harbor Acceptance Test), serta pengujian dalam keadaan tank boat berlayar di laut (SAT - Sea Acceptance Test).
Uji coba Tank Boat Antasena pada Sabtu lalu disaksikan langsung oleh Dirjen Pothan Kemhan, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, Dirtekindhan Ditjen Pothan, Laksma TNI Sri Yanto, Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose dan Direktur Bisnis & Portofolio PT Len Industri (Persero), Linus Andor Mulana Sijabat.
Baca Juga: Menristek Tinjau Hasil Litbang Produk Alutsista dan Non Alutsista ke Pindad
Lebih lanjut Linus mengatakan, tank kapal Antasena diklaim menjadi yang pertama di dunia, karena Antasena lebih difungsikan untuk operasi di rawa, laut, sungai, pantai (Ralasuntai) serta tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard) untuk menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan NKRI.
Antasena memiliki panjang 18 m dan dapat beroperasi di perairan dangkal 90 cm hingga perairan laut dalam. Fungsi ini dinilai sangat cocok dengan geografis Indonesia yang didominasi perairan.
Antasena juga dilengkapi dengan senjata utama RCWS canon kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm. Keunggulan lainnya dapat mengangkut 60 orang personil dan 5 orang kru, memiliki kecepatan maksimum 40 knot serta daya jelajah hingga 600 Nm.
Tank boat Antasena terbuat dari komposit dengan platform kapal katamaran (double hull), atau dua badan kembar yang sejajar. Dengan berbekal mesin diesel buatan MAN, tank boat berkecepatan maksimum 40 knots ini juga diklaim yang tercepat.