Kudus, Sonora.ID - Bagi wisatawan yang baru berkunjung ke Kudus, perlu mencoba kuliner yang cukup khas, yaitu sirup parijoto.
Meski terdengar asing di telinga, namun bagi anda yang tertarik mencoba uniknya rasa dari sirup ini, bisa Anda temukan di seluruh sisi kota Kudus dengan mudah dengan harga yang terjangkau.
Warna merah muda keunguan membuat buah ini disebut anggur Asia, merupakan tanaman yang tumbuh di lereng-lereng pegunugan dan di hutan yang berada di ketinggian 800-2.300 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Menjelang dan Setelah Lebaran, Kudus Berencana Tutup Tempat Wisata
Di Pegunungan Muria Kudus, parijoto banyak tumbuh di ketinggian sekitar 1600 meter di atas permukaan laut. Tanaman yang termasuk jenis perdu dengan nama latin Medinilla Speciosa serta Anggur Asia (Showy Asian Grapes) itu merupakan primadona Pegunungan Muria, Kudus.
Sebenarnya parijoto adalah buah yang kemudian diolah menjadi sirup. Konon ada mitos di Kudus, untuk memperoleh keturunan, Sunan Muria harus menunggu dalam waktu yang cukup lama.
Kemudian putra dari Sunan Kalijaga yang bernama asli Raden Umar Said itu mengonsumsi buah parijata yang banyak tumbuh di lereng Gunung Muria.
Namun khasiat parijata bukanlah sekadar mitos. Ada penelitian ilmiah yang mendukung mitos tersebut. Parijoto mengandung tannin, flavonoid, dan saponin, antioksidan yang mampu meningkatkan kesuburan
Selain manfaat untuk program kehamilan, sirup ini juga memliki banyak manfaat lain, yaitu untuk mengatasi diare, obat sariawan, obat kolesetrol, menurunkan berat badan, mencegah penyakit kanker, meminimalisir resiko penyakit jantung, dan lainnya.
Sirup parijoto ini bisa didapatkan langsung di daerah Colo atau sekitar jalan menuju makam Sunan Muria.
Jika tidak sempat berkunjung ke sana, sirup ini sudah banyak dipasarkan melalui media sosial oleh warga sekitar. Harga sirup ini sangat beragam antara Rp30.000 sampai Rp95.000, tergantung ukurannya.
Baca Juga: Gurihnya Nasi Pindang Kudus, Tak Boleh Dilewatkan saat Berburu Kuliner di Kota Ini