Sonora.ID - Nyong Webster Saint Loco rupanya pernah mengalami kecelakaan maut pada 15 September 2007 hingga membuatnya divonis cacat hingga meninggal.
Namun, ia justru sembuh dari luka yang dialaminya pasca kecelakaan hingga orang-orang menyebut Nyong Webster telah dikaruniai mujizat.
Kronologi bermula saat pulang dari ibadah di rumah temannya, Nyong Webster rupanya diajak untuk riding dan berkumpul di Bintaro.
Nyong Webster lantas meminjam motor milik kawannya untuk berkeliling sebentar.
Mendapatkan izin, dirinya dan temannya yang lain dengan motor berbeda pun mengelilingi daerah itu.
Baca Juga: Ikut-ikutan dengan Mayoritas, Godaan Terbesar Menuju Sukses
Menggunakan Motor Honda CBR Fireblade 929 Sport milik temannya tersebut, Nyong Webster alami kecelakaan tak jauh dari situ.
"Lagi ada masalah, pikiran banyak, jadi cuek aja ngebut. Pas lagi ngebut, kebiasaan jelek gue kalau lagi ngebut itu nggak pernah fokus lihat ke depan, suka liat kiri-kanan sampai suka dimarahin teman-teman gua," ujarnya dalam chanel YouTube Daniel Mananta.
Dengan kecepatan 170 km/jam dengan motor 1000cc, Webster pun kaget melihat lubang di depannya.
Sementara itu, dia pun menabrak trotoar di depannya usai rem mendadak hingga terpelanting ke arah pagar besi yang mengitari taman itu.
"Karena gua kaget, gua ngerem mendadak, di depan ada trotoar, ban ngunci, hajar trotoar, terbang, terpelanting ke arah pagar besi, nancap.. dass.. harusnya mati di tempat" ujarnya.
Menariknya, pagar besi tidak menusuk ke badan dan justru bengkok saat Webster menimpa ke atasnya.
Baca Juga: Bertahan di Masa Pandemi, Isyana: Satu-satunya Hal Konstan di Dunia Ini Adalah Perubahan
Seolah sudah jatuh tertimpa tangga, motor yang dikendarainya pun menimpa area kepalanya. Nyong Webster lantas dilarikan ke rumah sakit terdekat dan saudaranya pun hubungi rumah ibunya.
Saat diberitahukan soal kecelakaan yang menimpa anaknya, sang ibu tidak lantas bergegas ke rumah sakit, namun berdoa dan yakin anaknya sembuh oleh kuasa Tuhan.
Lebih lanjut, dokter pun telah memberikan beberapa kemungkinan yang terjadi.
"Webster kemungkinan mati, tapi kalau pun tidak mati, dia pun harus dioperasi," ujarnya menirukan perkataan dokter.
"Tulang dada patah, tulang rusuk patah 3, rusuk kanan patah 1, tulang belikat patah juga, otak kiri tabrak otak kanan, rahang tengkorak bengkok, tulang selangkangan lepas,
"Kalau Webster tidak mati, ya harus operasi, dan otak harus dibenerin posisinya caranya dibuka, dan kalau dibuka, kemungkinan hidup Webster cuma 5%," ujarnya.
Bukan setuju untuk operasi, ibu dari Webster dengan santai mengatakan tidak menghendaki sang anak dioperasi.
Meski mendapatkan perkataan negatif karena dianggap gila oleh pihak rumah sakit, dengan kekuatan doa, Webster sembuh usai 4 hari koma.