Semarang, Sonora.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya tak pernah terlibat konflik dengan Ketua Dewan Pimpinan (DPP) Partai PDI Perjuangan Puan Maharani.
Pernyataan ini menanggapi polemik antara keduanya yang ramai dalam beberapa hari terakhir baik di media massa atau linimasa.
"Sampai hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau, hubungan kami baik-baik saja, bahkan pada saat saya sowan Ibu Megawati untuk halalbihalal, Mbak Puan juga ada di sana dan kami sempat bercanda," kata Ganjar usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah, Semarang, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: PDIP Tak Undang Ganjar, Ketum GP 2024: Masa Partai Besar Begitu
Ganjar sempat menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta untuk silaturahmi sekaligus mengantarkan lukisan karya seniman Djoko Susilo.
Pertemuan itu ia lakukan sehari sebelum Puan Maharani menyindirnya sebagai pemimpin ala medsos dalam pidato pengarahan kepada kader PDIP Jateng jelang Pemilu 2024 di Semarang, Sabtu (22/5/21).
Ganjar tak diundang dalam acara tersebut. Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto beralasan tak simpatik dengan Ganjar yang tampak ambisius ingin maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Perseteruan terus mencuat ke publik. Namun Ganjar membantah berkonflik dengan Puan.
"Jadi ketika kemudian di medsos sepertinya saya sungguh-sungguh, saya sangat kaget, saya ini orang Jawa kader partai yang diajari untuk mendem jero mikul duwur," kata Ganjar dalam keterangan yang diterima Radio Sonora.
Ganjar menyampaikan bahwa dirinya sangat menghormati Puan karena telah berjasa besar dalam menjadikannya gubernur Jawa Tengah pada 2013 lalu. Dia mengakui kala elektabilitasnya rendah, Puan membantunya hingga menjadi Gubernur Jateng.
"Mbak Puan sebenarnya komandan tempurnya. Saya tidak pernah lupa, saya tidak punya modal saat itu. Maka partai yang bergerak sehingga saya menang. Inilah cara penghormatan saya terhadap Mbak Puan," ujar Ganjar.
Baca Juga: Dalam Vlog Boy William, Puan Maharani Jelaskan Insiden Mikrofon Mati