Risiko Crypto:
-Capital loss, sama halnya dengan saham. Risiko crypto juga bisa mengalami kerugian ketika asset investasi berkurang nilainya. Dengan kata lain, Anda menjual instrumen investasi dengan harga yang lebih rendah dari harga belinya.
-Proyek koin tidak berjalan, sama dengan saham. Crypto juga bisa mengalami risiko ketika proyek koin tidak berjalan sehingga menyebakan kerugian.
Felicia juga menjelaskan jika pada dasarnya crypto lebih berisiko daripada saham, akan tetapi keuntungan yang didapatkan bisa tinggi.
“Crypto turunnya lebih lebay (berlebihan) daripada saham. Crypto asset yang jauh lebih berisiko daripada saham, tapi lebih tinggi juga keuntungannya. Fair lah ya,” jelasnya.
Felicia juga menambahkan jika pada dasarnya saham dan crypto memiliki fungsi masing-masing berdasarkan tujuannya.
Apabila Anda ingin investasi jangka pendek (<1 tahun) usahakan untuk tidak menggunakan saham maupun crypto.
Sedangkan apabila Anda ingin investasi jangka panjang (>5 tahun) saham dan crypto bisa menjadi pilihan Anda.
Baca Juga: Tips Jitu Memulai Bisnis Properti ala Direktur Green Center Park