Sonora.ID - Indonesia termasuk negara yang akan memasuki era penduduk menua ( aging population ) sejalan dengan jumlah lanjut usia (lansia) yang hampir mencapai 10 %.
Di lain pihak, populasi lansia dalam kategori tidak mampu juga cukup besar.
Secara natural, lansia merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia dan ditandai oleh gagalnya seorang untuk mempertahankan keseimbangan kesehatan dan kondisi stres fisiologisnya.
Lansia juga berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup dan kepekaan secara individual.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan, secara umum lansia mengalami disfungsi sosial di antaranya berhadapan dengan masalah kesehatan, serta rentan dari perilaku atau tindak kekerasan di masyarakat.
Baca Juga: Akselerasi Pemutakhiran Data, Legislator Dukung Penguatan Puskesos dan SLRT
Saat ini cukup banyak lansia yang sukses, sehat dan menikmati kebahagiaan bersama keluarga.
“Namun tidak sedikit yang mengalami kehidupan yang berat dan sulit di masa tuanya karena hidup miskin, ditelantarkan dan hidup sendiri. Untuk itulah Kementerian Sosial hadir memberi dukungan, layanan dan program untuk mewujudkan lansia yang bahagia di hari tua,” kata Mensos terkait dengan peringatan Hari Lanjut Usia (HLUN) 2021 di Jakarta (28/05/21).
Mengutip data Susesnas pada Maret 2020, jumlah warga lanjut usia di Indonesia mencapai 9,92% (26,82 juta jiwa).
Sementara, berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tahun 2019, diketahui ada sebanyak 12.990.568 jiwa lansia tidak mampu.
Baca Juga: Kemensos Respon Cepat Keluarga dengan Disabilitas Berat di Kupang