Jakarta, Sonora.ID - Kementerian Sosial akan mentransformasikan layanan E-Warong menjadi layanan digital dengan menggunakan aplikasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja E-Warong dan memaksimalkan layanan untuk penerima manfaat.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan, kebijakan ini didasarkan atas evaluasi langsung di lapangan yang dilakukan beberapa waktu lalu Beberapa hal menjadi catatan seperti harga komoditas yang kurang sesuai dan aksesibilitas yang kurang memadai.
"Ke depan akan kami siapkan aplikasi yang memungkinkan layanan berbasis digital. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan layanan dan lebih memudahkan penerima manfaat," kata Mensos di Jakarta (30/05).
Baca Juga: Mensos: Lansia bukan Beban, Namun Aset Negara dan Subyek Pembangunan
Dengan layanan digital diharapkan penerima manfaat bisa melakukan transaksi dengan lebih mudah dan mendapatkan harga komoditas yang lebih ekonomis.
"Nanti pembeli tinggal menekan tombol di telepon seluler. Sehingga lebih praktis dan mudah mendapatkan komunitas dengan harga yang juga lebih terjangkau," katanya.
E-Warong menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) non tunai bagi warga kurang mampu.
Dengan sistem ini setiap bantuan sosial dan subsidi akan disalurkan secara non tunai menggunakan sistem perbankan.
Baca Juga: Mendarat di Kupang, Mensos Salurkan Donasi untuk Penyintas Siklon Seroja di NTT
Tujuannya untuk mengurangi penyimpangan, kemudahan kontrol serta tepat sasaran, waktu dan jumlah.
Tidak hanya sebagai tempat membeli kebutuhan bahan pokok, e-warong juga berfungsi sebagai mini Automatic Teller Macine (ATM) yang melayani pencairan bantuan sosial, belanja non tunai, buka tabungan, setoran dan tarik tunai, transfer, pembayaran listrik, telepon, BPJS, PAM, cicilan, tiket, token listrik bahkan pulsa.
Bahkan gas elpiji tabung ukuran 3 kilogram hanya bisa diperoleh di e-warong. ATM yang digunakan adalah kartu yang bernama Combo. *adv