Denpasar, Sonora.ID - Akibat pandemi Covid-19 membuat sektor perekonomian Bali yang selama ini bergantung dari sektor pariwisata merasakan dampak yang sangat besar.
Sudah selama 1,5 tahun belakangan ini kondisi Bali yang sepi kunjungan wisatawan baik dari domestik maupun mancanegara membuat prihatin banyak pihak.
Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk menyelamatkan pariwisata Bali adalah wacana work from Bali.
Bahkan, baru-baru ini Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan membuat program Work From Bali (WFB) untuk para Aparatur Sipil Negara.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Didorong untuk Kembangkan Desa Agar Bernilai Jual
Terkait hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, mendukung adanya wacana tersebut.
Menurut Mendes PDTT, pariwisata Bali sendiri sudah saatnya dibangkitkan kembali dari keterpurukannya akibat hantaman pandemi Covid-19.
“Jadi begini, Bali ini kan icon nasional, kemudian kehidupan di Bali dari sisi pariwisatanya sangat segera dibangkitkan ke Bali,” terangnya saat mengunjungi Desa Kukuh Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan, Bali.
Baca Juga: Mau Merasakan Sensasi Liburan Di Desa Wisata? Ada Di Semarang Lho
Selain itu, Abdul Halim juga mengungkapkan bahwa pemerintah pusat berupaya keras untuk ikut bahu-membahu membangun kembali pariwisata Bali.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap Bali segera menjadi daerah yang bebas Covid, sehingga perputaran ekonomi di Pulau Dewata itu kembali normal.
“Secara bertahap pemerintah akan melakukan perlakuan khusus ke Bali untuk mempercepat pemulihan wisata, misalnya pada saatnya Bali akan menjadi daerah yang paling steril Covid, dibuka pariwisata di Bali, tapi Covid-nya diseleksi,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu langkah untuk mendukung pemulihan pariwisata Bali dan dukungan program Work From Bali sendiri pihaknya mengizinkan dibukanya desa wisata di Bali.
Baca Juga: Inginkan Desa Wisata di Kalsel Segera Terwujud, Komisi I ke Kemendagri
“Bentuk dukungan dari kementerian desa akan melakukan hal sama dengan membuka seluruh desa wisata di Pulau Bali sebagai landasan pemulihan ekonomi,” jelas Abdul Halim.
Mendes PDTT juga menyampaikan, terkait dana desa ini sudah merupakan komitmen Presiden Joko Widodo dan sampai saat ini jumlah dana desa di Indonesia mencapai Rp 72 triliun.
Mengenai penggunaan dana desa tidak pernah berubah sama saja, sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Namun selama pandemi Covid-19 tahun 2020 yang semula tidak ada BLT, tapi sekarang ada BLT.
"Jika pandemi covid-19 sudah selesai maka untuk langkah kedepan untuk mencanangkan program perekonomian dari Bumdes sendiri harus dilakukan pendataan yang tepat dan akurat ,hal tersebut dilakukan supaya bumdes ini menjadi basis utama dalam membangun perekonomian di tingkatan desa-desa,”tutupnya.
Baca Juga: Sebelum Ketok Palu, Raperda Desa Wisata di Kalsel Lalui Uji Publik