Wali kota asli kelahiran Surabaya inipun bersyukur. Pasalnya, para stakeholder di Kota Surabaya sangat mendukung dan antusias menjalin kerjasama dengan pemkot. Bahkan, beberapa di antaranya merupakan perguruan tinggi di Surabaya.
"Alhamdulillah semua sudah masuk ke Kota Surabaya untuk membantu bagaimana pergerakan UMKMnya di Surabaya. Bahkan, ada perguruan tinggi tadi," jelasnya.
Setidaknya ada 15 stakeholder yang melakukan MoU kerjasama dengan Pemkot Surabaya. Terdiri dari, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), PT Grab Teknologi Indonesia, PT Tokopedia, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, Universitas Wijaya Putra, Universitas Ciputra, dan Universitas 17 Agustus.
Baca Juga: Pemkab PPU Diharapkan Dukung UMKM Untuk Perbaikan Ekonomi
Selain itu, ada pula Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya, Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya, PT H.M Sampoerna, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, Universitas Negeri Surabaya, PT MPM Honda, serta Kementerian Agama dan Pengadilan Agama.
Dalam beberapa kesempatan, Wali Kota selalu menyampaikan, bahwa keberhasilan dalam membangun sebuah kota itu adalah ketika seluruh stakeholder sudah menjadi bagian dari pembangunan.
"Insya allah kota itu akan berhasil. Dan pemimpin yang berhasil itu adalah ketika semua pemimpin dan stakeholder di Kota Surabaya menjadi satu bagian," ujarnya.
Baca Juga: Wagub Bali Berharap Pengembangan UMKM di Bali Utamakan Potensi Daerah
Apalagi, kata dia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa melibatkan stakeholder dan instansi terkait. Namun, ketika semua telah menjadi bagian dengan gotong-royong, Eri yakin, pembangunan di Surabaya dapat terus berjalan.
"Insya allah kita bisa bersama. Karena inilah kekuatan Surabaya, kekuatan gotong-royongnya. Ini yang menunjukkan Surabaya berbeda dengan yang lainnya," pungkasnya.
Baca Juga: Wakil Gubernur Bali Buka Pameran UMKM Layang-Layang Expo 2021