Usai ziarah ke makam Thohari Aziz, tepat pukul 09.00 wita dilaksanakan upacara peringatan hari Lahir Pancasila 2021secara virtual di VIP Room Kantor Walikota Balikpapan.Selanjutnya Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud langsung meninjau persiapan hotel untuk karantina pasien Covid -19 pada pukul 10.00 wita.

 

Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengungkapkan, almarhum Thohari Aziz adalah sosok low profile, ramah, santun dan memiliki tujuan yang sama membangun kota Balikpapan.  Untuk itu, dirinya akan berjuang membawa visi dan misi bersama Thohari.

 

 

"Almarhum Thohari Aziz berjuang bersama-sama, namun tuhan punya kehendak lain, beliau mendahului saya. Mari kita doakan beliau semoga ditempatkan disisi Allah," kata Rahmad.

 

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud didamping kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan - Andi Sri Juliarti, Kepala Satpol PP Suseno, Kepala BPBD Suseno menuju ruang VIP Room Pemkot Balikpapan mengikuti peringatan Hari Lahirnya Pancasila secara Virtual. Kegiatan itu dihadiri juga oleh  Wakil Ketua DPRD Balikpapan - Budiono, Sekot Balikpapan Sayid M.N. Fadli, Asisten Satu Bidang Pemerintahan Saiful Bahri dan Forkopimda Balikpapan.

 

“Hari Lahirnya Pancasila tepatnya 1 Juni ini, dimana kepada masyarakat untuk bersama sama menghargai jasa-jasa para pahlawan kita yang telah mempertahankan ideologi bangsa, sebagai alat pemersatu dari berbagai suku dan agama, dan menjadi contoh suri tauladan kepada anak-anak kita,” tegasnya, Selasa (1/6/2021).

 

 

Setelah melaksanakan dua kegiatan tersebut, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud langsung menuju hotel Grand Tiga Mustika, meninjau kesiapan hotel yang akan digunakan sebagai tempat karantina pasien Covid-19.

 

Adapun karantina pasien di asrama haji Batakan akan dipindahkan ke hotel Grand Tiga Mustika dikarenakan asrama haji akan difungsikan kembali untuk persiapan pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

 

Pantauan reporter Smart FM di Grand Tiga Mustika terlihat Walikota Balikpapan berkeliling dari lantai 1 hingga lantai 8 melihat kesiapan hotel baik kamar, ruang kerja dokter, petugas kesehatan dan melihat balkon bagi pasien yang akan berolahraga pagi serta tempat berjemur pasien yang menjalani karantina.

 

Nantinya, kamar hotel di Grand Tiga Mustika untuk karantina pasien Covid-19 disediakan sekitar 56 buah kamar. 

 

Rahmad menegaskan, pihaknya berupaya memutus rantai penyebaran COVID-19 dan terbuka untuk menerima masukan dari masyarakat.

 

Apabila ada evaluasi dari masyarakat terkait penanganan Covid 19, maka akan segera dibicarakan ke Satgas Covid 19.

 

"Kami selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan.Hal ini salah satunya juga untuk memutus mata rantai Covid 19," ungkapnya.