Sonora.ID - Menilai orang lain memang selalu lebih mudah dari pada menilai diri sendiri.
Sama seperti pepatah yang mengatakan, ‘semut di seberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tak nampak’. Pepatah ini menggambarkan situasi yang belakangan ini terjadi.
Mayoritas orang lebih sering menjadi juri dan komentator bagi orang lain, dari pada berkaca diri. Akibatnya banyak orang yang kemudian memberikan komentar tajam pada orang lain, dan berujung pada pem-bully-an.
Baca Juga: Tips Hadapi Haters a la Agatha Suci, Finalis Indonesian Idol 2004
Bagaimana dengan kondisi si korban? Banyak korban yang kemudian putus asa, dan melihat dirinya sebagai orang yang tidak punya kelebihan.
Tidak jarang hal ini yang menjadi latar belakang seseorang stres, depresi, bahkan bunuh diri.
Dr. Tutut Handayani dari Matahari Cinsulting menjelaskan bahwa kunci membangun kepercayaan diri adalah dengan mencintai diri sendiri. Hal ini bisa dicapai dengan mengenali diri sendiri terlebih dahulu.
“Ketika seseorang sering kali di-bully, diejek, dia kemudian selalu melihat kekurangan pada dirinya, seolah tidak bisa apa-apa, dan akhirnya dibawa ke perasaan. Hal sepele sih sebenarnya, tapi inilah dampak ketika kita tidak bisa mengenal kekuatan pada diri kita,” tambah Tutut.
Baca Juga: Penting, Tiga Kunci Utama untuk Bentuk Budaya Baik di Perusahaan
Pihaknya juga menambahkan bahwa fisik bukan menjadi satu-satunya penilaian seseorang. Maka, sudah tidak sepatutnya seseorang tidak percaya diri karena kondisi fisiknya yang dinilai berbeda dengan orang lain.
Salah satu tanda yang paling jelas ketika seseorang tidak mencintai diri sendiri adalah sering membandingkan diri dengan orang lain.
Tidak berhenti di situ, orang yang tidak mencintai diri sendiri ini kemudian sering kali menyalahkan diri sendiri.
Baca Juga: Pentingnya Speed Reading di Era Overload Information, Simak Tips nya!
Ketika seseorang sudah bisa mengenal diri sendiri dengan kelemahan dan kelebihan yang dimiliki. Maka, ejekan atau kritikan yang diterima akan menjadi masukan untuk berkaca diri, dan menjadi pribadi yang lebih baik.
“Dengan mencintai diri sendiri, seseorang akan menilai bahwa ejekan itu adalah sesuatu yang dijadikan motivasi, bukan dijadikan sebagai sesuatu yang membuat kita lemah. Karena sebenarnya itu nilai lebih kok, dan itulah yang menjadi nilai plus kita ketika kita bisa menerima diri kita itu,” jelas Tutut.
Seseorang yang bisa melihat dan menerima kekurangan dirinya adalah seseorang yang bijaksana. Penerimaan itu akan menjadi nilai positif ketika orang tersebut mencintai dirinya sendiri.
Baca Juga: Musiknya Dipakai, Gary Glitter Tidak Dapat Royalti dari Film ‘Joker’