Sonora.ID - Menyakiti diri sendiri atau dikenal dengan istilah self-harm adalah kondisi ketika seseorang terbiasa untuk melakukan hal yang menimbulkan rasa sakit secara fisik pada dirinya sendiri.
Bicara tentang hal ini, Hipnoterapis Klinis, Widya Saraswati dalam program Story of Life di Radio Sonora FM, menyatakan bahwa, hal ini kerap kali menjadi kebiasaan karena sudah dilakukan sejak usia anak-anak.
Berikut ini adalah 2 alasan besar atau latar belakang seseorang terbiasa menyakiti diri sendiri, berdasarkan keterangan dari Widya.
Baca Juga: 17 Kata-Kata Motivasi untuk Orang Sakit, Dukungan Agar Cepat Sembuh
Menarik perhatian
“Kalau anak kecil menangis lalu membenturkan kepala, itu lebih untuk mendapatkan perhatian, untuk tujuan memaksa. Memaksa orang tua untuk memenuhi yang dia inginkan. Itu jangan dibiarkan lalu dipenuhi apa yang diinginkan,” tegas Widya.
Pasalnya, ketika anak melakukan menyakiti diri sendiri kemudian orang tua memenuhi keinginannya, maka orang tua secara tidak langsung melatih sang anak untuk menyakiti diri sendiri demi mendapatkan apa yang diinginkannya terus-menerus.
Jika menemukan anak yang seperti ini, Widya menyarankan agar orang tua bisa menenangkan anak, dan diberitahu bahwa menyakiti diri sendiri bukanlah cara yang tepat untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Baca Juga: Hati-hati Insecure Bisa Pancing Emosi, Ini Kata Behavior Consultant
Tidak sanggup menghadapi hidup
“Kadang ini disebabkan oleh stres yang penyebabnya juga macam-macam, atau terkadang juga karena terlalu banyak hal yang dilakukan dan ternyata salah, ada juga yang karena menghadapi lingkungan yang terlalu kejam,” jelas Widya.
Kondisi ini sebenarnya memiliki faktor yang sangat banyak, yang akhirnya membuat orang yang bersangkutan tak lagi bisa menghadapi tekanan dalam hidupnya.
Tak hanya dari luar diri atau dari orang lain, rasa tidak sanggup ini juga bisa berasal pada diri sendiri ketika dirinya merasa terus-menerus melakukan kesalahan, kecewa dengan diri sendiri, putus asa, dan merasa tidak punya orang untuk tempat bersandar.
Baca Juga: Emosi Berlebihan, Ini Dampak Fatal bagi Diri Sendiri dan Orang Lain
“Mereka lalu melukai diri sebagai bentuk teriakan paling kencang, bahwa tidak sanggup lagi,” sambung Widya.
Alasan atau latar belakang yang kedua ini memang dipengaruhi oleh lebih banyak faktor, apa lagi ketika ada rasa menyalahkan diri sendiri.
“Ini tentu butuh pertolongan,” tegasnya.
Baca Juga: Pertanda Kesehatan Mental Terganggu, Stop Ngomong Kasar dari Sekarang!