Palembang, Sonora.ID - Tanggal 22 Mei 2021 yang lalu, Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) merayakan hari jadinya yang ke 63 tahun. Dr. Heri Setiawan, S.T,M.T, Ketua Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Cabang Palembang kepada Sonora (06/02/2021) mengatakan bahwa ISKA harus terus melayani untuk gereja, bangsa dan Negara dan dengan keteguhan hati terus merawat komitment kebangsaan dan bergerak bersama seluruh komponen anak bangsa memantapkan solidaritas ditengah pandemi yang belum usai.
“Bergotong royong terus dengan memberdayakan potensi yang ada untuk bersama-sama melawan covid-19. Terus berbela rasa, peduli terhadap sesama tanpa sekat. Situasi pandemic untuk meningkatkan kembali nilai-nilai sebagai suatu bangsa. Juga menebarkan semangat bersatu dan bergotong royong menuju Indonesia sehat dan bangkit,” ujarnya.
Ia menambahkan ISKA akan tetap berkomitment sesuai tujuan utamanya untuk mengoptimalkan peran sarjana dan cendikiawan katolik meningkatkan iman dan ilmu pengetahuannya secara berkesinambungan demi kebaikan sesama dalam pengabdiannya kepada masyarakat bangsa dan Negara dan gereja.
Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Sebut Pemuda Harus Jaga Kesaktian Pancasila
“Sesuai dengan dengan anggaran dasar ISKA bab 4, berkaitan dengan tujuan dan fungsi ISKA. ISKA juga sebagai wadah komunitas antar sarjana katolik untuk memperluas wawasan masing-masing, saling meneguhkan hati nurani dan sesuai dengan ajaran agama dan iman, moral katolik,” tukasnya.
Ia mengatakan di Palembang saat ini sudah ada Doktor sebanyak 20-an orang dari berbagai macam keilmuan dan bisa berkontribusi tidak hanya gereja tapi lintas kepercayaan dan organisasi.
“Semua bisa berkontribusi sesuai dengan kompetensi dan keilmuan secara real dan konkret. Anggota ISKA yang aktif berjumlah 160 orang, berharap mendorong tidak harus sarjana tapi siapapun yang memiliki ketokohan dan pencerahan bagi rekan katolik dan luar dapat bergabung,” tukasnya.
Baca Juga: Alasan Mengapa Generasi Milenial Harus Investasi Mulai Sekarang
Ia menambahkan tantangan kedepan yang dihadapi oleh ISKA adalah generasi milenial yang mau bergabung ke organisasi ini sebab tidak ada imbalan yang dapat diberikan tapi mau berkontribusi dan meneruskan kepemimpinan kedepan.
“ memang tidak ada gaji, mudah-mudahan generiasi milenial akan meneruskan kedepan,” tukasnya.
Ia mengatakan selama pandemic ISKA sudah berkontribusi nyata kepada sesama yang terdampak antara lain dengan memberikan bantuan sembako serta alat-alat kesehatan.
Namun terpenting dari situ ISKA dari konteks keilmuan bisa memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat sesuai dengan ilmunya masing-masing, karena anggotanya banyak dari berbagai macam keilmuan.
Baca Juga: Bakat Jadi Pemimpin, Ini Pekerjaan yang Cocok untuk Shio Macan