Palembang, Sonora.ID - Tanggal 1 Juni 2021 kemarin PNM (Permodalan Nasional Madani) merayakan hari jadinya yang ke 22 tahun. Errinto Pardede, Sekretaris Perusahaan PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) kepada Sonora (02/06/2021) mengatakan bahwa di HUT ke 22 ini PNM mengusung suatu kegiatan yang dengan konsep kepedulian terhadap karyawan, nasabah dan bangsa.
“Kita merasa dengan pandemik, kita merupakan salah satu perusahaan yang bisa berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional. Meskipun berat tapi penuh semangat, peduli mencoba menginspirasi orang untuk bangkit dari usaha-usahanya dan memberikan pembiayaan kepada banyak masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa PNM dibentuk dari PP jaman Presiden B.J. Habibi no 38 tahun 1999 untuk membantu perekonomian Indonesia yang saat itu mengalami krisis dari sisi usaha UMKM, dan saat pandemik seperti sekarang PNM kembali diminta oleh pemerintah untuk membantu masyarakat dengan memberikan pembiayaan dan kapasitas usaha bagi pelaku UMKM.
Baca Juga: ISKA Mendorong Generasi Milenial Meneruskan Estafet Kepemimpinan
“Saat ini yang sudah existing nasabah PNM mencapai 9,5 juta nasabah, tersebar di 5000 kecamatan di seluruh Indonesia. Produk mekar menargetkan masyarakat prasejahtera atau berada dibawah, khusus kepada ibu-ibu rumah tangga yang ada waktu dan keterampilan tapi tidak ada modal, kita hadir untuk membina dan memberi modal kerja,"tuturnya
"Mulai dari 2 juta rupiah,namun sifatnya bukan dana bantuan. Modal akan dipantau agar tidak dibelikan barang-barang konsumtif tapi modal kerja. Simple saja, jualan nasi goreng, nasi uduk warung kopi dan sebagainya,” tukasnya.
Ia menambahkan sejauh ini PNM tidak memiliki kendala yang cukup berarti namun lebih kepada modal yang jumlahnya besar.
Baca Juga: Bupati Muba Salurkan Modal Usaha ke 11 Ribuan BPUM dan Bangun Kios Gratis
“Kami ada 53 ribu karyawan jadi kendala tidak terlalu besar. Kami mencipatakan pertemuan tiap minggu sehingga memudahkan nasabah mengangsur dan dibuat satu pertemuan kelompok sehingga mereka nyaman. Bila ada yang seret saat mengangsur akan dibantu yang lain. Portofolio juga bagus, kendala lebih kepada modal karena jumlahnya besar. 9, 5 juta dikalikan 2 juta. Lebih dari 18 Triliyun, tanpa anggunan. Bagaimana mendapatkan modal sebanyak itu ?, tapi pemerintah ikut membantu, terakhir 2,5 T dikucurkan pemerintah,” ujarnya.
Ia mengatakan kehadiran PNM telah dapat membantu pembiayaan para pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya namun tidak semua bisa mendapatkan bantuan karena tergantung dari kementrian koperasi.
“Kami usulkan nama-nama nasabah kita untuk dapat bantuan pembiayaan 2,4 juta dari pemerintah, mereka terbantu saat kesulitan pun tidak dipaksa harus membayar, angsuran lebih fleksibel,” tukasnya.
Ia menargetkan kedepan nasabah PNM akan mencapai 15 juta nasabah selain itu pembiayan yang diberikan juga bisa meningkat.
“Kalau dulu 2 juta, setelah siklus habis naik jadi 2,5 juta, siklus habis naik jadi 3 juta dan seterusnya. Kalau pembiayaannya lebih banyak lebih menguntungkan nasabah kenapa tidak ?, akan dilakukan. Nilai pembiayaan bertambah jumlah nasabah pun bertambah, itu target kami,” ujarnya.
Baca Juga: Rp 640 Juta Modal Kemitraan Disalurkan kembali untuk Wilayah Sumsel