Sonora.ID - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengumumkan bahwa pihaknya terpaksa harus menutup sementara Kantor Gubernur Jawa Barat atau yang dikenal dengan sebutan Gedung Sate, pada hari Kamis, 3 Juni 2021, kemarin.
Keputusan ini berkaitan dengan terbentuknya klaster Covid-19 di kalangan pemeritah provinsi (Pemprov) Jawa Barat, yaitu ditemukan 32 pegawai yang terpapar virus corona.
Diketahui sebelumnya bahwa pihak yang terpapar virus corona tersebut sebelumnya datang ke DKI Jakarta untuk menghadiri pertemuan di kementerian, sehingga ada kemungkinan terpapar dari Jakarta atau justru membawa virus dari Jawa Barat ke Jakarta.
Baca Juga: Klaster Perkantoran Meningkat, Jaksel Jadi Kasus Tertinggi Temuan Covid-19
“Didapati fakta bahwa kejadiannya adalah pasca Lebaran, di saat ada satu rombongan ke Jakarta melakukan pertemuan di Kementerian, kemudian dari situ menjadi sumber keterpaparan,” ungkap Kang Emil.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini, kemugnkinan keduanya sama-sama bisa terjadi.
“Bisa saja orang di Bandung dapat dari Jakarta, orang di Jakarta dapat dari Bandung. Itu sesuatu yang biasa dalam masa pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Fasilitas dan Area Publik Gedung Sate di Lingkungan Setda Jabar Kembali Di Lockdown
Dalam kesempatan yang sama, pihaknya juga belum bisa menegaskan dan memastikan apakah penularan tersebut ada hubungannya dengan kunjungan ke Jakarta atau tidak.
Pasalnya, hal tersebut baru bisa diketahui pada saat hasil penelitian pemeriksaan yang sebenarnya sudah terungkap.
“Semuanya sangat mungkin. Kalau kita bicara penularan, kita tidak bisa tahu sampai menunggu hasil penelitian pemeriksaan yang sebenarnya,” sambung Riza menambahkan.
Baca Juga: Wagub DKI Jakarta: Tugas Mendidik, Guru Tak Usah Urus Politik!
Berkaca dengan kondisi saat ini dan masih tingginya menyebaran virus corona antar daerah, Riza melihat penularan ini sebagai hal yang lumrah terjadi pada orang yang sedang singgah atau berkunjung ke daerah atau wilayah lain.
Bahkan tak hanya berkunjung ke daerah lain, penularan pun kerap kali terjadi meski hanya melakukan aktivitas di luar rumah.
“Dari luar negeri bawa ke dalam negeri, dari dalam negeri bawa ke luar negeri, semuanya sangat mungkin,” tegasnya.
Baca Juga: Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Wagub DKI: Cuma 20 Persen Orang Tua yang Setuju
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, dengan judul ‘Muncul Klaster Pegawai Pemprov Jabar Setelah ke Jakarta, Ini Respon Wagub DKI’.