"Sangat apik dan baik, tenaganya maksimal seperti laki-laki, pembawaannya tenang, penguasaan gending baik, penjiwaan baik, pokoknya hebat penabuh wanita ini, penampilanya maksimal," ujar Walikota Jaya Negara.
Selain itu,pPihaknya juga memberikan apresiasi kepada seluruh Tim Pembina serta masyarakat yang terus mensuport pelaksanaan latihan.
"Tentu ini tidak instan, melainkan melalui proses yang panjang sehingga bisa tampil apik dan maksimal, terimakasih kepada semua pembina dan masyarakat yang telah mendukung," ujar Walikota Jaya Negara.
Baca Juga: Pemkot Semarang Gelar Festival Tari Semarangan #kamimasihada Secara Virtual
Sementara itu, Kordinator Sekeha I Made Renu, SH mengatakan bahwa pada penampilan kali ini Sekeha Gong Kebyar Wanita (GKW) Sida Gita Karya, Desa Sidakarya Duta Kota Denpasar turut menampilkan tiga materi. Yakni Tabuh Kreasi Labuh Tiga.
Dimana, tabuh ini terinspirasi dari pertemuan dari 3 (tiga) unsur energy alam dari kausal waktu yang tidak pernah berhenti. Selanjutnya Tari Prawireng Putri yang merupakan merupakan tari kepahlawanan.
Dimana, tarian ini menggambarkan sekelompok prajurit putri yang sedang berlatih dan mempersiapkan ketangkasannya dalam hal bela diri untuk menghadang musuh dimedan perang.
Sedangkan yang ketiga yakni Tari Kreasi Langya Singala Ala. Dimana tarian ini menggambarkan penyatuan Unsur–unsur kehidupan yang berbeda, menjadi pergolakan yang ditimbulkan oleh Sapta Timira.
"Tentu kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh penabuh, penari, pembina serta masyarakat sehingga penampilan hari ini dapat maksimal, semoga dapat menjadi kebanggan kita bersama," tutupnya.
Baca Juga: Viral Video Porno Pesta Seks Disalah Satu Villa Di Bali, Ini Tanggapan Kakanwil Hukum dan HAM Bali