Banjarmasin, Sonora.ID – Vaksinasi terhadap para lansia dan pekerja publik di tahap kedua ini menjadi salah satu target pemerintah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Termasuk di Kalimantan Selatan yang sempat masuk sebagai salah satu provinsi dengan jumlah kasus positif terbanyak secara nasional.
Berbagai upaya dilakukan agar target vaksinasi tahap kedua ini tercapai, mulai dari digelar kolektif di berbagai instansi untuk para pekerja publik hingga sistem jemput bola dan bonus vaksin bagi anak muda di atas 18 tahun yang membawa dua lansia ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Mengingat capaian vaksin di tahapan ini cenderung lebih lambat dibandingkan tahap satu yang diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes).
Baca Juga: Vaksinasi Massal, Pemkot Surabaya Sasar 1.771 Pekerja RHU
Hal itu pula yang mendasari langkah Perkumpulan Pengusaha Event Organizer (Perpeo) Kalimantan Selatan bersama Polda Kalimantan Selatan untuk menggelar vaksinasi pada hari ini, Senin (07/06), di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin.
Diungkapkan Rosyadi Razak, Ketua PERPEO Kalimantan Selatan, vaksinasi CoVID-19 yang digelar ini memang untuk mempercepat capaian program pemerintah dengan harapan dapat membangkitkan lagi industri event terutama di Kalimantan Selatan.
Apalagi ada sekitar 3.000 pegiat industri kreatif yang terdampak pandemi CoVID-19 lebih dari setahun terakhir. Tak ada event yang digelar, tentunya berimbas besar bagi mereka.
“Total ada 300 orang yang divaksin tadi, terdiri dari lansia dan para pegiat industri event,” ditambahkan Gazim Benasti, selaku Sekretaris PERPEO Kalimantan Selatan.
Selain mendukung program vaksinasi dari pemerintah, hal ini juga sebagai bentuk perlindungan bagi para pegiat industri event yang berhadapan dengan klien dan talent ketika beraktivitas.
Lebih lanjut Rosyadi Razak mengungkapkan, jika setahun terakhir terjadi penurunan hampir 90% kegiatan yang biasa dikerjakan Event Organizer (EO) apabila dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.
“Kami harapkan untuk tahun 2022, pemerintah dan pihak swasta sudah berani menganggarkan dana kegiatan serta event promosi,” tambahnya.
Baca Juga: Sinovac dan Sinopharm Mendapatkan Izin Penggunaan Dari WHO
Terlebih, saat ini sudah ada protokol kesehatan CHSE yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Yakni Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environment (Ramah Lingkungan).
Dengan adanya penerapan protokol CHSE yang benar-benar maksimal, adanya rekomendasi dari Satgas Penanganan CoVID-19 setempat serta izin keramaian dari pihak kepolisian, Ia yakin kegiatan sudah dapat dilaksanakan dengan risiko penularan CoVID-19 yang rendah.
“Teman-teman industri EO di Kalimantan Selatan saat ini juga sudah siap, untuk melaksanakan prokes tersebut,” pungkas Ary Widianto, Bendahara PERPEO Kalimantan Selatan.