Sonora.ID - Berbeda dengan pusing, sakit kepala adalah kondisi nyeri pada kepala, seperti adanya sensasi dipukul, dibenturkan, berdenyut, tegang, termasuk sakit kepala sebelah.
Kerap kali dirasakan dan dialami bahkan secara tiba-tiba pada saat beraktivitas sehari-hari, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menyatakan bahwa memang ada 150 jenis sakit kepala dan penyebabnya yang mungkin terjadi pada saat beraktivitas.
Dalam program Kamusehat di Radio Sonora FM, dr. Santi menyederhanakan 150 jenis sakit kepala tersebut dalam beberapa kelompok.
Baca Juga: Sering Jet Lag Disertai Pusing, Awas Bisa Jadi Vertigo Ini Gejala dan Cara Mengobatinya
Akut
“Kalau akut beberapa hari sembuh,” ungkapnya.
Kronis
“Kalau kronis, sakit kepalanya dalam satu bulan minimal 15 hari, selama kira-kira 3 bulan, berulag-ulang seperti itu,” sambung dr. Santi.
Baca Juga: Sering Disamakan, Dokter: Ini Bedanya Sakit Kepala dengan Vertigo
Primer
Sakit kepala primer ini sebabkan karena adanya masalah atau keluhan pada bagian kepala, misalnya adanya gangguan syaraf, gangguan pembuluh darah di kepala, atau struktur di dalam kepala mengalami gangguan.
Jadi memang disebabkan oleh gangguan yang pusatnya terjadi di kepala.
Sekunder
Berbeda dengan primer, sakit kepala sekunder ini disebabkan oleh gangguan atau rasa sakit yang tidak terpusat di kepala, tetapi di bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Suka Pusing Ketika Bangun Tidur atau Duduk? Berikut Penjelasannya!
“Seperti misalnya tifus atau demam berdarah, itu sering terjadi sakit kepala, padahal biang keroknya tidak di kepala,” jelas dr. Santi.
Organik
Sakit kepala organik adalah ketika sakit atau sensasi nyeri pada kepala karena memang ada gangguan pada organ di dalam kepala.
Hal ini biasanya langsung bisa diketahui dengan pengecekan di bagian kepala, misalnya adanya tumor, gangguan pembuluh darah, atau berbagai organ di dalamnya.
Baca Juga: Dilakukan dari Rumah, 12 Cara Atasi Sakit Kepala secara Alami
Fungsional
“Tapi kalau yang fungsional, dicek kepalanya, badannya, semuanya baik-baik saja. Tulangnya baik, otot, pembuluh darah, syarafnya, semuanya baik-baik saja, tapi sakit kepala. Jadi fungsinya saja yang tidak baik,” jelas dr. Santi.
Mengapa bisa terjadi? Dr. Santi menegaskan bahwa pada jenis ini biasanya sakit kepala disebabkan oleh adanya faktor psikis, misalnya patah hati, atau masalah perekonomian.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Kepala Tanpa Harus Mengonsumsi Obat-obatan