Mirip dengan startup-startup yang lain, Bukalapak dikabarkan juga terjun ke dalam dunia finansial.
Namun, kali ini Bukalapak bersama Standard Chartered Bank Indonesia meluncurkan aplikasi mobile layanan perbankan digital baru, dengan teknologi tanpa verifikasi tatap muka melainkan menggunakan kecerdasan artifisial bernama Nexus untuk pengenalan biometrik wajah dan validasi e-KTP.
Tentu saja ini membuka peluang Bukalapak untuk terjun ke dunia finansial lainnya, bisa jadi produk savings/lending mirip seperti GOTO
Baca Juga: Achmad Zacky Lepas Jabatannya Sebagai CEO Bukalapak
Kapan IPO?
Melansir dari Dealstreet Asia, Bukalapak telah mengirimkan proposal rencana IPO kepada BEI dan telah melengkapi daftar investor yang mendukung perkembangan bisnisnya. Ada tiga pemegang saham terbesar yang menguasai lebih dari 60% saham Bukalapak.
Kabar pasar menyebut Bukalapak bakal melepas sekitar 25% sahamnya. Jika dirupiahkan nilai tersebut setara dengan Rp 3,5 triliun. Manajemen EMTK pun mengisyaratkan IPO Bukalapak akan digelar pada Agustus 2021 mendatang.
Apabila Bukalapak berhasil mencatatkan saham di BEI. Hal ini akan menambah calon perusahaan teknologi yang dapat meraih dana jumbo. Tentu saja ini menjadi suatu catatan yang baik bagi market Indonesia dimana kapitalisasi perusahaan tekologi bisa bersaing dengan perbankan.
Untuk saat ini, Emiten yang memiliki relasi dengan Bukalapak adalah EMTK, jadi saat ini sebelum kita menunggu kita bisa melirik EMTK dikarenakan kalau nanti kapitalisasi Bukalapak besar tentu saja bisa menambah nilai valuasi dari EMTK.
Lebih lengkapnya untuk cara valuasi dan analisis saham, pelajari di menu Edukasi hanya di Aplikasi Emtrade.