Sonora.ID - Sudah tiga minggu sejak lebaran kasus positif Covid-19 kita tidak naik terlalu signifikan dibandingkan dengan sebelum lebaran.
Apakah vaksinasi kita sudah berhasil?
Progress vaksinasi Indonesia per 1 Juni 2021 sudah mencapai 17juta dosis lengkap atau sebesar 6,2% dari total populasi di Indonesia.
Hal yang menggembirakan vaksinasi Tenaga Kesehatan tahap 1 sudah 100% dan tahap 2 sudah 96%, disusul dengan petugas publik tahap 1 mencapai 69%, Namun untuk vaksinasi lansia masih cukup lambat karena baru mencapai 15% dari total target untuk tahap 1.
Baca Juga: Sinovac dan Sinopharm Mendapatkan Izin Penggunaan Dari WHO
Vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara berkembang ASEAN lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg per 1 Juni 2021 penerima vaksin Covid-19 tahap 1 Indonesia sudah 6,2% diatas Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam mengawasi penggunaan vaksin Covid-19 menerbitkan izin Emergency Use Listing (EUL). Izin ini digunakan sebagai prasyarat untuk penyediaan vaksin dalam COVAX Facility, yaitu sebuah program untuk mengirimkan dan mendistribusikan vaksin Covid-19 bagi negara berkembang dan miskin yang digagas WHO.
Mengutip dari situs WHO, EUL ini menilai keamanan, kualitas, dan kemanjuran vaksin Covid-19 serta rencana manajemen risiko dan kesesuaian program seperti persyaratan cold chain.
Berikut daftar vaksin Covid-19 yang telah disetujui WHO.
Baca Juga: Sandiaga Uno Terima Vaksin Perdana Covid19 dari AstraZeneca
Saat ini pemerintah telah mengamankan 357,5 dosis vaksin dari berbagai produsen, ini akan cukup untuk mengcover 90% dari target populasi.
Jika diasumsikan 10% untuk wastage rate dan estimasi kedatangan vaksin secara penuh akan sampai kuartal 1 tahun 2022.
Indonesia sendiri sampai saat ini telah menggunakan beberapa jenis vaksin diantaranya Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca, kedepannya masih akan kedatangan vaksin merk lainnya. Berikut timeline untuk kedatangan vaksin sampai tahun 2022:
Terdaftarnya beberapa vaksin oleh WHO yang dipakai Indonesia ini menjadi kabar yang menggembirakan, Erick Tohir menyatakan bahwa “pilihan impor vaksin kita terbukti terjamin dari keamanan dan kualitasnya, harapannya dengan ini beberapa negara yang menutup diri dari warga indonesia ke luar negeri pun, sekarang bisa lebih terbuka untuk bisnis, umroh, haji, dan sebagainya”.
Dengan adanya vaksin terpercaya yang berizin WHO maka progress vaksinasi akan semakin lancar.
indikator makro pun ikut bergerak seperti PMI Manufaktur terus ekspansif, Inflasi meningkat, dan suku bunga acuan tetap rendah semakin mendorong laju percepatan pemulihan ekonomi, dimana masyarakat percaya Herd Immunity semakin dekat, maka mobilitas masyarakat meningkat diiringi dengan daya beli yang meningkat, produksi manufaktur yang solid, dan likuiditas kredit tetap lancar.
Mau tahu lebih lanjutnya mengenai strategi menghadapi perekonomian di kondisi pandemi saat ini? Temukan jawabannya di menu edukasi, hanya di Aplikasi Emtrade.