Sonora.ID - Agree to disagree adalah salah satu konsep atau ungkapan dalam Bahasa Ingrris yang digunakan pada saat berdebat dengan orang lain yang memiliki pandangan atau pendapat yang berbeda, namun tidak menemukan jalan tengah.
Ungkapan ini digunakan untuk menjaga hubungan baik antar dua perbedaan tersebut, sehingga tidak ada pihak yang merasa lebih benar dan lebih salah daripada yang lain.
Dalam Bahasa Indonesia, agree to disagree adalah ‘setuju untuk tidak setuju’, artinya membiarkan perbedaan itu tetap ada, tetapi saling mengerti adanya perbedaan di antara kedua pihak tersebut
Baca Juga: Mengaku Tak Suka Perbedaan? Master Trainer Hingdranata: Salah Besar!.
Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay dalam program Smart NLP di Radio Smart FM menegaskan bahwa konsep ini bisa digunakan dalam menghadapi perbedaan budaya di dalam masyarakat.
Artinya budaya yang satu tidak harus mengadopsi atau setuju dengan budaya yang lain, mereka hanya cukup memahami adanya perbedaan tersebut, tanpa mencoba memaksakan mencari pembenaran.
“Saya suka dengan konsep itu kok. Karena, gatalnya kita, kita ingin semua orang setuju dengan kita, dan kalau kita memang menuntut itu dengan siapapun yang kita temui, kita pasti frustrasi. Pasti kita akan frustrasi,” ungkapnya menegaskan.
Baca Juga: Tak Harus Setuju dengan Perbedaan Budaya, Hingdranata: Cukup dengan…
Bahkan konsep agree to disagree ini biasanya digunakan dalam hubungan yang cenderung lebih dekat, seperti keluarga atau sahabat, agar tidak ada cekcok atau pertengkaran karena perbedaan tersebut.
Maka, Hing pun menegaskan bahwa ia suka dengan konsep dan pemikiran tersebut, artinya tidak memaksakan hal yang berbeda untuk menjadi sama.
“Di rumah saja, ada orang yang enggak setuju sama kita kok. Kita keluar ke kantor, ada banyak lagi orang yang enggak setuju sama kita, keluar ke Kota Jakarta ada yang tidak setuju dengan kita. Setiap hari kita ingin disetujui, frustrasi hidup kita,” sambung Hing.
Baca Juga: Biasakan Hindari Labeling, Hingdranata: Lebih Baik Lakukan Hal Ini!
Agree to disagree ini lebih menekankan pada pengutaraan pendapat yang berbeda, namun tidak memaksa lawan bicara untuk setuju, sehingga membiarkan perbedaan tersebut terjadi dengan tetap menghargai.
“Jadi saya senang dengan prinsip, kalau kita tidak setuju, ya kita sepakat saja untuk tidak setuju,” tegas Hingdranata.
Baca Juga: Master Trainer Hingdranata: Goal Sebaiknya Tertulis, Apa Tujuannya?