Hal senada diungkapkan Ketua HIPMI Kabupaten Cirebon Abdul Hadi, menurutnya, barang yang berlabuh di pelabuhan Jakarta atau Semarang membuat ongkos pengiriman lebih besar dibandingkan nanti ke Pelabuhan Cirebon.
"Misal, setiap pengiriman barang ke Pontianak melalui pelabuhan Jakarta, sekali perjalanan harus menghabiskan Rp15 juta. kalau nanti di sini berjalan, cost bakal ditekan," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati yang turut menghadiri penandatanganan MoU tersebut mengapresiasi kepada Pelabuhan Cirebon telah membuka perdagangan peti kemas antar pulau.
Baca Juga: Wagub Jabar Sebut BPSK Harus Lebih Responsif Kepada Konsumen
"Dengan adanya aktivitas di Pelabuhan Cirebon akan menggerakkan roda perekonomian sehingga bisa menyumbang pemasukan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cirebon," ucap Eti.
Selain itu, akan menggerakkan juga pariwisata di Kota Cirebon, terlebih kawasan pelabuhan termasuk kawasan kota tua yang saat ini masih dalam pengembangan sebagai destinasi wisata di Kota Cirebon.
Ditempat yang sama, Bupati Cirebon, Imron Rosyadi berharap Pelabuhan Cirebon yang berada di Kota Cirebon, bisa menjadi pintu gerbang ekspor impor di wilayah Ciayumajakuning.
"Mimpi Pelabuhan Cirebon menjadi gerbang ekspor impor bisa terwujud, terlebih Cirebon ini memiliki segudang akses, baik jalur darat, kereta api, laut, serta udara," tandas Bupati Cirebon.
Baca Juga: Asam Manis Tahu Gejrot, Kuliner Khas Cirebon yang Menggugah Selera