Sonora.ID - Kerap kali disebut sebagai financial wisdom, kesejahteraan keuangan dianggap sebagai kondisi ketika seseorang sudah memiliki posisi keuangan yang menjamin kebutuhan hidup sehari-hari, dan masih bisa mempersiapkan untuk masa depan.

Dalam program Smart Financial Wisdom di Radio Smart FM, Pakar Perencanaan Ekonomi, Eko Pratomo menyatakan bahwa ada hal yang berbeda antara financial wisdom dengan kesejahteraan keuangan.

“Apapun istilahnya, kalau menurut saya, bagaimana diri kita memaknainya. Karena istilah sejahtera, financial freedom, itu setiap orang bisa memiliki definisi yang berbeda-beda. Kalau ditanya mana yang lebih susah? Menurut saya, yang lebih realistis itu kesejahteraan keuangan,” ungkapnya menjelaskan.

Baca Juga: Gaji UMR Tetap Hidup Sejahtera, Memang Bisa? Pakar Ungkap Caranya

Meski terbilang relatif karena setiap pribadi memiliki indikator atau standarnya masing-masing, namun Eko menyebutkan bahwa sejahtera lebih bisa dicapai dan lebih realistis daripada financial wisdom.

Bahkan, dirinya menegaskan bahwa, kesejahteraan keuangan tersebut bisa dicapai oleh semua orang.

“Karena itu (kesejahteraan) bisa dicapai oleh semua orang, sementara financial freedom saya pikir itu pareto, hanya sekian persen dari populasi yang memungkinkan untuk mencapai financial freedom,” sambung Eko menegaskan.

Baca Juga: Tips Tetap Bisa Menabung dan Investasi dengan Gaji Rp 4 Juta

Sama halnya dengan kesejahteraan keuangan yang terbilang relatif dan masing-masing pribadi memiliki takarannya sendiri, kondisi financial wisdom atau freedom pun juga cenderung relatif.

Eko juga menyebutkan bahwa financial freedom nantinya dibagi lagi menjadi beberapa tingkatan-tingkatan sesuai dengan besaran keuangan.

Seakan kemungkinannya sangat kecil, Eko menegaskan bahwa financial wisdom tetap bisa dicapai.

Baca Juga: Produktif Meski Gaji Tak Sesuai, Hing: Komplain tentang Gaji Harus…

“Kalau orang berkeinginan dan memiliki keinginan yang kuat juga bisa mencapainya. Tetapi dalam keadaan yang umum, saya pikir kesejahteraan itu perlu diperjuangkan sebagai tahapan yang pertama,” tegas Eko.

Lalu apa indikator dari Eko terkait dengan yang disebut kesejahteraan keuangan tersebut?

“Buat saya yang namanya sejahtera itu simple, jangan lebih besar pasak daripada tiang, sudah itu saja. Berapa pun gajinya, pengeluaran tidak boleh lebih. Jadi, dia mencukupkan. Kata kuncinya kalau menurut saya, mencukupkan diri,” sambung Eko.

Baca Juga: Begini Cara Nego Gaji Saat Interview Dengan HRD Agar Diterima