Sonora.ID - Sensasi renyah dan gurih, mungkin itulah yang pertama kali terbesit ketika mengkonsumsi cemilan “balung kethek” khas Karanganyar Solo.

Dalam bahasa Jawa, balung kethek memiliki arti tulang monyet.

Namun tak se-ekstrim kedengarannya, balung kethek ini sebenarnya terbuat dari singkong. Yap penganan ini merupakan keripik singkong.

Baca Juga: Sawut, Jajanan Pasar Bertekstur Legit yang Terbuat dari Singkong

Konon, diberi julukan “Balung Kethek” karena keripik ini digigit keras seperti tulang (balung) dan membuat yang makan meringis menampakkan gigi seperti kethek (monyet).

Keras atau tidaknya keripik singkong ini tergantung dari bagus tidaknya jenis singkong yang dipakai.

Kalau kualitas singkong nya sedang bagus atau mempur (empuk dan buyar saat digigit), biasanya keripiknya akan renyah dan tidak keras. Kalau sedang tidak bagus, keripik akan sedikit keras dan tidak hanya itu, rasanya pun kadang sedikit pahit. 

Baca Juga: Cara Membuat Singkong Thailand di Rumah, Dijamin Empuk dan Manis!

Balung Kethek dulunya terbuat dari sisa-sisa rebusan ketela dan memiliki tekstur yang keras, dan varian rasanya belum beragam atau hanya tersedia rasa manis.

Tapi kini para penjual menggunakan singkong mentega yang didatangkan langsung dari Boyolali. Dimana singkong jenis ini memiliki tekstur empuk dan gurih.

Kini varian rasa dari oleh-oleh khas Karanganyar ini pun kian beragam dan kekinian, seperti rasa jagung manis, balado, ayam bakar, gurih, pedas, manis dan keju.

Baca Juga: Legitnya Cimplung, Jajanan Khas Banyumas yang Sayang Dilewatkan 

Biasanya keripik ini di bungkus dalam takaran 100 gr, 130 gr dan 150 gr dengan harga kisaran Rp 10.000 - Rp 13.000.

Bagi kamu yang sedang berkunjung ke kota Solo jangan lupa untuk mencicipi cemilan khas ini.

Kamu dapat membelinya di pusat oleh-oleh kota Solo, di pasar malam Ngarsopuro setiap Sabtu dan juga Car Free Day kota Solo setiap Minggu.