Bandung, Sonora.ID - Tercatat selama lima bulan terakhir sejak Januari hingga Mei 2021, transaksi saham di Jawa Barat mencapai Rp.182,7 triliun.
"Angka transaksi ini mengalami pertumbuhan dua kali lipat jika dibanding sebelum pandemi atau tahun 2019. Dan pertumbuhan transaksi ini sudah lebih dari 60 persen dari pencapaian tahun 2020 yaitu Rp250,1 triliun," ungkap Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jawa Barat, Reza Sadat Syahmeini dalam Diskusi Media secara daring, Jumat (11/6/2021).
"Kami meyakini pandemi ini mendorong masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Jadi di Jabar itu tren transaksi saham di mengalami loncatan luar biasa. Tahun 2020 lalu bisa tembus Rp250,1 triliun. Loncat cukup signifikan dibanding 2019 yang hanya mencapai Rp93,1 triliun," tambah Reza.
Baca Juga: Saham Vs Crypto Buat Investasi Cowok Milenial, Mana Lebih Baik?
Menurutnya, tingginya harga saham saat pandemi dididorong keyakinan investor terhadap investasi ini.
Di mana, indeks harga saham dalam 10 tahun terakhir terus meningkat sehingga memberi imbal hasil yang cukup baik bagi investor.
"Naiknya transaksi saham ini tidak lepas dari bertambahnya jumlah investor pasar modal. Tahun ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa, yaitu mencapai 305.000 investor pasar modal atau naik 42% dari 734.000 dibanding tahun 2020," papar Reza.
Baca Juga: BEI Jabar Sebut Saham Justru Tumbuh Positif di Masa Pandemi
Meski telah memecahkan rekor dari segi jumlah transaksi, Reza tetap mengingatkan agar masyarakat untuk berhati hati dan teliti sebelum menanamkan modal dalam berinvestasi.
"Masyarakat tetap harus berhati-hati dan waspada mengingat, masih banyak di temukan oknum-oknum yang berupaya mengambil keuntungan dengan memanfaatkan kondisi yang ada," ungkap Reza.
Diakhir, Reza juga mengingatkan agar masyarakat tidak sungkan untuk belajar dan mencari tahu berbagai informasi tentang investasi yang resmi.
Baca Juga: Motion Webinar: Saham vs. Crypto, Panduan Buat Cowok Milenial