Makassar, Sonora.ID - Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menanggapi video viral yang berisi oknum pegawai Satpol PP yang membentak pedagang kaki lima di lapangan karebosi.
Saat dikonfirmasi, dia mengaku apa yang telah dilakukan bawahannya itu sudah benar. Namun, cara penyampaian yang seharusnya lebih persuasif.
"Sebenarnya maksudnya benar, jadi laporan yang saya terima adalah, dibiarkan berjualan disitu, malah dia panggil teman-temannya yang lain," ujar Danny, Senin (14/6/2021).
"Persoalannya kan masalah kasar (petugasnya), dan ada kata-katanya saya dengar, jika dia dibayar Danny Pomanto, padahalkan maksudnya bukan begitu, tidak ada urusanku disitu barang-barang," lanjutnya.
Baca Juga: Pekerja Terpapar Covid 19, Satpol PP Segel Proyek Apertemen di Makassar
Danny mengaku telah mengetahui jika PKL yang berjualan jalangkote tersebut sudah mendapat izin dari Wali Kota sebelumnya.
Persoalan muncul saat memanggil teman yang lain untuk ikut berjualan.
"Siapa tahu mereka suruh bayar itu teman-temannya yang lain itu, tidak tahu juga yah, tapi dia panggil temannya yang lain. Bahkan sudah ditegur berulang-ulang, persoalannya videonya pas satpolnya emosi makanya viral, itu ji yang salah saya kira," terang Danny.
Danny menjelaskan, seharusnya Satpol PP tersebut tidak balik marah saat berhadapan dengan rakyat.
Baca Juga: Abaikan Teguran, Satpol PP Makassar Bongkar Paksa Lapak di Jalan Pengayoman
"Mestinya dikasi waktu marah-marah dulu, habis itu dijelaskan baik-baik, karena rakyat itu raja. Jadi kalau dia marah-marah biarkan dulu," jelasnya
"Tapi ini tidak, dia balik marah, itu yang keliru, pasti keliru. Meskipun tindakannya benar, jadi keliru karena emosi," sambungnya
Menurutnya, hal ini karena adanya semangat dari petugas-petugas sewaktu-waktu dirinya kembali menjabat sebagai Walikota Makassar.
"Yah, kan waktu saya sudah menjabat, ada semangat semangat yang mereka rasakan, jadi kadang-kadang eforianya agak berlebihan. Jadi benar tindakannya, tapi jadi salah karena dia emosi," tutupnya.
Baca Juga: Satpol PP Tegur PKL di Median Jalan Pengayoman Makassar
Sebelumnya beredar rekaman video di sosial media, petugas pemerintah membentak pedagang kaki lima di dalam areal Lapangan Karebosi, Makassar.
Dalam rekaman video berdurasi 2.53 menit itu, satu dari dua pegawai dengan nada tinggi meminta sang pedagang tidak lagi berjualan di dalam areal Lapangan Karebosi.
"Kemarin sudah saya sampaikan, dilarang berjualan di sini," kata pegawai dengan nada tinggi sambil mengacungkan telunjuk.
Baca Juga: Pedagang Kaki Lima Di Trotoar Akan Menambah Beban Kapasitas Jalan
Sang pedagang yang diketahui bernama Gimeng, tampak menjawab dengan nada sedang.
"Saya hargai kita," kata Gimeng ke pegawai tersebut.
"Saya lebih hargai," jawab pegawai dengan nada tinggi.
Kakek Gimeng bersikukuh, ia berjualan di dalam areal Lapangan Karebosi berkat izin dari Walikota Makassar ke -18 Ilham Arief Sirajuddin.
Namun, jawaban dari kakek Gimen malah ditimpali dengan nada tantangan dari sang pegawai.
"Kasih tahu pak Ilham, biar juga pak walikota sampaikan. Panggil, saya dibayar pak Dany untuk ini" ujar oknum pegawai itu.
"Saya sudah lama diam, saya sudah kasih kebijaksanaan, malah saya sudah kasih dispensasi," sambungnya.
"Panggil ke sini pak Ilham sekarang, panggil mi," berangnya lagi.
Nada tanggi dari oknum pegawai itu tampak membuat sejumlah pengunjung yang tengah duduk santai di tempat jualan Gimeng, hening.
Pegawai itu, mengungkapkan bahwa areal dalam Lapangan Karebosi yang ditempati Gimeng adalah taman dan dilarang menjadi tempat berjuala.
Gimeng diketahui berjualan jalangkote dan aneka gorengan di bawa pohon tepi lapangan.
Baca Juga: Diizinkan Berjualan, PKL di Pantai Losari Makassar Harus Terapkan Protokol Kesehatan