Meskipun Mucul Varian Baru Virus Corona, yang Utama Tetap Prokes 5M

16 Juni 2021 12:00 WIB
Prof. Yuwono, Tenaga Ahli Satgas Covid-19 Sumsel
Prof. Yuwono, Tenaga Ahli Satgas Covid-19 Sumsel ( Sonora Palembang)

Palembang, Sonora.ID - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi membenarkan soal 145 kasus positif covid-19 akibat terpapar varian baru virus corona.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Yuwono, Tenaga Ahli Satgas Covid-19 Sumsel kepada Sonora (15/06/2021) mengatakan bahwa munculnya varian baru virus corona adalah hal yang wajar karena virus selalu mengalami mutasi.

“Varian baru wajar karena covid-19 ada 3 kelompok yang sudah ditemukan yaitu alfa, beta dan delta. Yang paling banyak adalah beta termasuk varian di India, Brasil, Inggris. Delta ditemukan di eropa. Jadi ini semua adalah hal yang wajar karena virus memang mengalami mutasi bahkan ditulis satu bulan sekali,” ujarnya.

Baca Juga: Diskes Sulsel Ingatkan Masyarakat Waspadai Varian Baru Virus Corona

Ia menambahkan varian baru ini memiliki kecepatan penularan antara 40 sampai 70% dari varian sebelumnya, namun tidak mengubah keganasan dari virus itu sendiri.

“Masyarakat jangan cemas dan dapat informasi yang salah. Artinya kita fokus bagaimana kita mengefektifkan pencegahan bukan ketakutan terhadap varian baru,” tukasnya.

Ia menjelaskan varian baru covid-19 di Indonesia berjenis B117 dari India. Tergolong dari varian beta begitupun di Sumatera Selatan juga ditemukan varian ini.

Baca Juga: Selain Protokol Kesehatan 3M, Sekarang Ada Prokes 5M, Apa Saja?

“Semua ini mencakup masalah mutasi pada gen permukaan. Di Sumsel varian delta kemungkinan ada tapi masih dalam penelitian,” ujarnya.

Ia menambahkan untuk pencegahan tetap dihimbau melakukan 5M, namun untuk mengakhiri pandemic dengan membentuk imunitas yang kuat.

“Pandemi akan berakhir bila bergeser dari pandemic ke endemic atau penyakit yang terlokalisasi didaerah tertentu. Hal ini karena imunitas masyarakat yang makin kuat. Untuk membuat kuat maka harus membentuk herd imunitiy dengan cara masyarakat yang sudah vaksin minimal 40%. Di Indonesia baru 5 persen saja,” tukasnya.

Baca Juga: Ahli: 'Vaksin Sinovac Efektif Menangkal Virus Corona Varian Baru'

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm