"Jadi total untuk swab PCR ini sudah dilakukan kepada 953 orang. Adapun hasil swab PCR positif ada 354 orang," ungkap Febri.
Nah, apabila hasil swab positif itu merupakan warga luar Surabaya, maka kemudian dilakukan perawatan di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) yang dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Namun menurutnya, ketika yang positif itu merupakan warga Surabaya, maka dilakukan perawatan di Asrama Haji.
"Ketika itu yang terjaring penyekatan warga Surabaya dan hasil swabnya positif, maka ditempatkan di Asrama Haji," jelasnya.
Baca Juga: Keluarkan SE, Wali Kota Surabaya Syaratkan Tes Swab PCR Bagi Pendatang
Di samping itu, Satgas Covid-19 Surabaya juga mencatat, sebanyak 577 orang yang terjaring penyekatan, menghindar saat akan dilakukan rapid antigen. Dengan rincian, 504 warga luar kota dan 73 lainnya warga Surabaya.
Menurut Febri, saat dipanggil oleh petugas untuk dilakukan rapid antigen, mereka tidak ada di lokasi. Mereka pergi dengan meninggalkan KTP di posko penyekatan sebelum mengikuti rapid antigen.
"Ada sekitar 577 warga yang terkena screening ini ketika dipanggil untuk dilakukan rapid antigen tidak di lokasi. Jadi mereka meninggalkan KTP di posko penyekatan," ungkapnya.
Pihaknya menilai, bahwa hal ini tentu sangat berisiko. Sebab, mereka belum diketahui secara pasti kondisi kesehatannya seperti apa. Apalagi mereka diketahui usai mobilitas atau perjalanan dari luar kota.
Baca Juga: Disiplin Prokes Mulai Turun, Tim Swab Hunter Surabaya Kembali Intensifkan Razia