Sonora.ID - Mengonsumsi daging merah menjadi salah satu hal yang umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia, termasuk mengonsumsi olahan daging sapi.
Meski demikian, masih banyak orang yang justru memandang daging merah dengan sebelah mata, bahkan dianggap sebagai penyebab berbagai penyakit.
Sore ini, Rabu, 16 Juni 2021, MLA (Meat and Livestock Australia) menggelar acara yang bertajuk ‘The Great Steak Escape’ yang memberikan pengalaman menyantap daging sapi asli peternakan Australia dengan kualitas yang unggul.
Baca Juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Pasien Covid-19, Salah Satunya Makanan Pedas
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula seorang Ahli Gizi, Emilia Achmadi yang menegaskan bahwa daging merah menjadi elemen yang penting untuk tetap ada pada menu makanan setidaknya tiga kali dalam satu minggu.
“Know what you eat. Itu yang paling penting buat saya. Banyak sekali kesalahpahaman di masyarakat yang selalu meng-anaktiri-kan atau meng-kambinghitam-kan daging merah,” ungkapnya menegaskan.
Padahal, Emilia menegaskan bahwa daging merah merupakan sumber terbaik untuk zat besi dan zink, terlebih pada saat masa pandemi saat ini, zink sangat dibutuhkan untuk bisa memiliki daya tahan tubuh dan imunitas yang baik.
Baca Juga: Ternyata Ini yang Sebabkan Konsumsi Daging Merah Memicu Kanker
Tak hanya berperan dalam imunitas, daging merah khususnya dari sapi Australia memiliki manfaat untuk fungsi syaraf yang berhubungan dengan kognitif dan kemampuan berpikir seseorang.
“Zat besi is the key. Jadi menurut saya, it’s so unwise kalau kita kemudian mengeliminasi daging merah dari menu makanan sehari-hari,” tegas Emilia menambahkan.
Dalam acara tersebut hadir pula seorang public figure yang saat ini juga merambah ke dunia entrepreneur, Dimas Beck yang juga merasakan sendiri pengalamannya menggunakan daging sapi Australia ini untuk sajian di bisnis kuliner yang dimilikinya.
Baca Juga: Peringati Ulang Tahun ke-25, Smart FM Lakukan Program CSR di Sejumlah Panti Asuhan
Tak hanya daging, bahkan sajian Nusantara, Sop Buntut dari usahanya pun mengambil buntut sapi dari peternakan Australia.
“Yang kita majukan itu sop buntut. Banyak orang yang suka kuah-kuah, saya juga favorit. Sop buntutnya juga kita pakai buntut dari Australia, karena beda sih memang. Kualitasnya, rasanya, sizingnya juga beda. Memuaskan, memang enak sih,” aku Dimas Beck.
Baca Juga: Motion Webinar: Saham vs. Crypto, Panduan Buat Cowok Milenial