Bandung, Sonora.ID - Untuk mempercepat terbentuknya Herd Immunity (kekebalan kelompok) di Jawa Barat (Jabar), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi untuk menyukseskan program vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat.
Ketua Apindo Jabar, Ning Wahyu Astutik mengatakan, pihaknya sudah menginisiasi kolaborasi dengan pemerintah provinsi untuk bersama-sama melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.
Bahkan pihaknya siap menyediakan tempat yang luas dan representatif termasuk menyediakan tenaga kesehatan apabila diperlukan.
Baca Juga: 52,63 Juta Vaksin Covid-19 Hasil Produksi Bio Farma
"Kolaborasi bersama Pemprov Jabar untuk terlibat vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat perlu dilakukan," katanya di Bandung, Rabu (16/6/2021).
Menurutnya, keterlibatan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat harus berada pada urutan teratas skala prioritas, bila ingin secepatnya mewujudkan herd immunity.
Hal ini tentunya dengan tetap melakukan kampanye dan edukasi tentang pentingnya protokol kesehatan serta implementasi prokes di mana pun berada.
"Tetap pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Hal ini pun secara tidak langsung, sebagian masyarakat itu juga pekerja. Jadi dunia usaha pun cukup terbantu dalam mengendalikan Covid-19," imbuhnya.
Baca Juga: Calon Vaksin DBD Takeda Mampu Cegah Demam Berdarah Hingga 62 Persen
Di samping itu, program vaksinasi gotong royong pun menimbulkan optimisme dunia usaha untuk bisa segara bangkit setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Saat ini banyak perusahaan yang mengajukan vaksinasi Covid-19 bagi pekerja melalui program vaksin gotong royong.
"Namun ternyata vaksin gotong royong sangat terbatas, sehingga pengusaha tidak tahu harus sampai kapan menunggu," ujarnya.
Baca Juga: Kiyai, Ulama dan Santri di Jabar Dapat Prioritas Pemberian Vaksin Covid-19
Selain itu, Apindo Jabar pun mendukung pengetatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sebagai langkah pengendalian penyebaran Covid-19.
Pemberlakuan PPKM penting diimplementasikan meskipun berdampak terhadap produktivitas di dunia usaha, salah satunya pengeluaran biaya operasional yang semakin membengkak.
"Seperti biaya ekstra untuk swab test yang harus secara rutin dilakukan pada karyawan itu cukup besar. Belum lagi apabila ada yang positif, tracing dan berbagai macam langkah prokes (protokol kesehatan) harus dilakukan," ungkapnya.
Dia mengharapkan, PPKM bisa menekan laju Covid-19 yang saat ini meningkat sehingga nantinya bisa terkendali, termasuk kegiatan perekonomian kembali menggeliat.
Baca Juga: BEI Jabar Sebut Transaksi Saham di Jabar Naik Dua Kali Lipat