“Cacat bawaan bibir sumbing atau celah bibir dan langit-langit bisa mengenai siapa saja di semua daerah tanpa kecuali. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Apakah berkaitan dengan keturunan, perkawinan keluarga dekat, kurang gizi, infeksi saat kehamilan atau ada penyebab lainnya,” ungkap dr. Murtini.
Selain itu, menurut dr. Murtini, penderita bibir sumbing atau celah langit-langit akan mengalami gangguan dalam masa pertumbuhannya, seperti kekurangan gizi karena kesulitan asupab nutrisi serta mengalami gangguan fungsi bicara.
Untuk mengatasi kecacatan tersebut, pihaknya menyampaikan perlu pendekatan psikologis kepada orang tua dan keluarga karena cenderung menyembunyikan anaknya dari pergaulan sosial. Di samping itu, pembiayaan operasi yang tidak murah dan memerlukan operasi rekonstruksi bertahap agar perkembangannya mendekati anak normal.
Baca Juga: Kembali Dibuka, Nepal van Java Siap Terima Kunjungan Wisatawan
“Bakti kesehatan Polri dalam rangka Hari Bhayangkara 1 Juli 2021 dan HUT Dokkes Polri ke-75 dilaksanakan untuk meringankan beban penderita, orang tua dan keluarga. Membantu menyelesaikan masalah sehingga penderita mendekati normal,”terangnya.
Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si. memberikan apresiasi kepada Biddokkes dan RS Bhayangkara Denpasar serta sejumlah pihak yang sudah berpartisipasi menyelenggarakan kegiatan bakti sosial dengan tema “Senyum Bersama Polri”.
Diungkapkan juga,dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara dan HUT Dokkes Polri ke-75 tahun, Polda Bali juga telah melaksanakan kegiatan terutama untuk mendukung program pemerintah dalam hal penanganan Covid-19, seperti donor plasma konvalesen dan donor darah rutin.
Baca Juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-75, Bid Dokkes Polda Sumsel Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis