Bali, Sonora.ID - Kepolisian Daerah (Polda) Bali bekerjasama Smile Train, Yayasan Senyum Bali dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi) memberikan pelayanan operasi bibir sumbing dan celah langit-langit kepada anak-anak yang mengalami cacat bawaan.
Operasi bibir sumbing dan celah langit-langit diikuti 12 orang anak berusia antara 5 bulan sampai dengan 5 tahun.
Dalam pelaksana kegiatan operasi melibatkan 6 orang dokter spesialis bedah plastik dan 3 orang dokter spesialis anastesi serta 8 orang tim kamar bedah RS Bhayangkara Denpasar.
Baca Juga: Pemandangan Wisata Berlatar Gunung Sumbing, Memanjakan Mata!
Kegiatan yang dilaksanakan di RS Bhayangkara Denpasar ini dihadiri langsung oleh Kapolda Bali, Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si., Ketua Bhayangkari Daerah Bali Ny. Ketut Putu Jayan, Pejabat Utama Polda Bali, Pendiri Yayasan Senyum Bali Mary Northmore dan Ketua Yayasan Senyum Bali, Desak Made Sukmadewi.
Dalam kesempatan ini, Kepala RS Bhayangkara Denpasar, Pembina dr. Ni Made Murtini, MARS menjelaskan bahwa bibir sumbing dan celah langit-langit merupakan kongenital yang sering terjadi di Indonesia.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Cacat ini diakibatkan karena adanya gangguan pada penyatuan bibir, gusi, langit-langit saat kehamilan trisemester pertama.
Baca Juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-75, Bid Dokkes Polda Sumsel Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis
“Cacat bawaan bibir sumbing atau celah bibir dan langit-langit bisa mengenai siapa saja di semua daerah tanpa kecuali. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Apakah berkaitan dengan keturunan, perkawinan keluarga dekat, kurang gizi, infeksi saat kehamilan atau ada penyebab lainnya,” ungkap dr. Murtini.
Selain itu, menurut dr. Murtini, penderita bibir sumbing atau celah langit-langit akan mengalami gangguan dalam masa pertumbuhannya, seperti kekurangan gizi karena kesulitan asupab nutrisi serta mengalami gangguan fungsi bicara.
Untuk mengatasi kecacatan tersebut, pihaknya menyampaikan perlu pendekatan psikologis kepada orang tua dan keluarga karena cenderung menyembunyikan anaknya dari pergaulan sosial. Di samping itu, pembiayaan operasi yang tidak murah dan memerlukan operasi rekonstruksi bertahap agar perkembangannya mendekati anak normal.
Baca Juga: Kembali Dibuka, Nepal van Java Siap Terima Kunjungan Wisatawan
“Bakti kesehatan Polri dalam rangka Hari Bhayangkara 1 Juli 2021 dan HUT Dokkes Polri ke-75 dilaksanakan untuk meringankan beban penderita, orang tua dan keluarga. Membantu menyelesaikan masalah sehingga penderita mendekati normal,”terangnya.
Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si. memberikan apresiasi kepada Biddokkes dan RS Bhayangkara Denpasar serta sejumlah pihak yang sudah berpartisipasi menyelenggarakan kegiatan bakti sosial dengan tema “Senyum Bersama Polri”.
Diungkapkan juga,dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara dan HUT Dokkes Polri ke-75 tahun, Polda Bali juga telah melaksanakan kegiatan terutama untuk mendukung program pemerintah dalam hal penanganan Covid-19, seperti donor plasma konvalesen dan donor darah rutin.
Baca Juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-75, Bid Dokkes Polda Sumsel Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis
“Ini merupakan salah satu wujud kepedulian Polri untuk membantu kesulitan masyarakat di bidang kesehatan. Kegiatan ini juga bisa dijadikan momen untuk mempererat tali silaturahmi guna memperkokoh kemanunggalan Polri dengan rakyat,” kata Kapolda Bali.
Kapolda Irjen Pol. Putu Jayan juga meminta kepada para petugas medis agar bersungguh-sungguh dan secara maksimal melaksanakan tugas kemanusiaan ini.
"Apa yang kita lakukan hari ini, diharapkan mendatangkan manfaat bagi para pasien, sehingga mereka pulih kembali dan mendapatkan masa depan yang lebih cerah,” tutupnya.
Baca Juga: Kota Denpasar Jadi Salah Satu Kota Pertama di Indonesia yang Terima Layanan Tekomsel 5G