"Tadi kita sempat telepon Gubernur, kita sampaikan dan saya laporkan terkait kejadian ini. Pak Gubernur prihatin, dan saat ini sedang merapatkan dengan Sekda. Kiranya nanti akan memberikan bantuan kepada para pedagang. Tapi itu belum bisa dipastikan, karena beliau masih rapat," ujarnya.
"Namun yang jelas skema bantuan kita, pedagang tokonya dan kiosnya, minimal untuk mereka bisa hidup 1-2 bulan, besaran yang kita rancang, yang punya toko sekitar Rp 3 juta per orang. Los atau kios Rp 2 juta per orang, sedangkan pedagang di plataran Rp 750 ribu per orang. Sebab yang di pelataran ini masih bisa menyelamatkan beberapa barangnya," terang Bupati.
Lebih lanjut, Bupati Mahayastra menyampaikan bahwa untuk sumber dana bantuan ini berasal dari dana bantuan tidak terduga, yang nilainya sekitar Rp 5 miliar.
Baca Juga: 4 Wilayah di Bali Masih Berstatus Zona Merah, Masyarakat Diimbau Disiplin Prokes
"Memang kondisi kita saat ini sedang sulit. Namun dana ini memang disiapkan untuk musibah seperti ini," jelasnya.
Selain membahas soal bantuan, pihaknya juga membahas terkait relokasi para pedagang. Dimana dalam hal ini pihaknya memiliki dua opsi. Opsi pertama, bekas pasar relokasi pedagang Pasar Seni Sukawati di Lapangan Sutasoma, Sukawati dan opsi kedua, Pasar Yadnya Blahbatuh yang berada di barat pasar yang terbakar saat ini.
"Di pasar Sutasoma kan ada 700 kios. Sementara kita hanya memerlukan 247 kios untuk relokasi pedagang ini. Ada juga Pasar Yadnya Blahbatuh. Pak Bendesa Blahbatuh menyiapkan lahan lagi lahan 25 are di belakang Pasar Yadnya. Di sana juga kita bisa bangun untuk relokasi. Itu tanah milik desa adat, dan warga di sana juga sudah setuju," ungkap Bupati.
Baca Juga: Presiden RI Jokowi Meninjau Vaksinasi Massal di Puri Agung Ubud