"Sekarang mana yang akan dipakai, tempatnya kita survei dulu, kita juga sedang siapkan anggaran untuk pemindahan itu. Karena pemindahan dan pembangunan pasar relokasi itu butuh biaya yang besar juga. Target kita adalah secepatnya, mungkin satu atau dua bulan sudah bisa digunakan," terangnya.
Selain itu, ketika ditanya mengenai apakah pasar yang terbakar ini akan diperbaiki, Mahayastra belum bisa memastikan.
Namun ia mengungkapkan, sebelum musibah ini terjadi, pihaknya sejak dulu ingin menjadikan lahan di pasar lama ini untuk taman, yang berisi patung Kebo Iwa dan Gadjah Mada yang bergandengan tangan, sebagai simbol kejujuran, kepolosan, kekuatan dan kecerdasan. Meskipun sempat memikirkan untuk membuat taman, namun Mahayastra menegaskan, kebakaran yang terjadi ini tidak ada sangkut pautnya dengan Pemda.
Bupati Mahayastra menegaskan bahwa peristiwa kebakaran ini, murni sebuah musibah.
"Tidak ada seperti itu (konspirasi), mana ada masyarakat yang berpikiran seperti itu. Kita tahu orang Gianyar itu lurus-lurus saja, tulus, tidak ada saya dengar ada tudingan seperti itu. Apalagi selama ini masyarakat dan pihak puri sudah menyetujui itu dipakai untuk taman," tandas Mahayastra.
Baca Juga: Kapolda Bali Kunjungan Kerja Ke Mako Polres Gianyar