Sonora.ID - Meskipun normal untuk mengalami pasang surut dalam suatu hubungan, ada baiknya juga untuk mengetahui kapan saatnya untuk melepaskan ketika hubungan sudah memburuk. Namun seringkali, pergi lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Melansir Brighside, ada faktor psikologi di balik beberapa alasan mengapa orang tetap berada dalam toxic relationship atau hubungan yang beracun dan tidak sehat yang sudah lama berlalu.
Berikut alasan mengapa sebagian orang tetap bertahan dalam hubungan yang beracun daripada pergi:
Baca Juga: Mengapa Jomblo Mungkin Lebih Baik daripada Berada dalam Hubungan?
1. Takut kesepian
Menurut sebuah penelitian, rasa takut sendirian dapat membuat orang bertahan dalam hubungan yang merusak, karena alasan sederhana bahwa "lebih baik" memiliki pasangan yang tidak sempurna daripada menjadi lajang.
2. Kurang menghargai diri sendiri
Studi juga menunjukkan bahwa orang yang kurang menghagai diri sendiri memiliki kecenderungan untuk tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat.
Setelah mengalami pelecehan dan perilaku beracun begitu lama, mudah bagi orang untuk jatuh ke dalam perangkap percaya bahwa mereka bersalah atas perilaku beracun pasangan mereka.
Baca Juga: 5 Hal yang Seharusnya Tidak Menjadi Alasanmu untuk Cepat Menikah
3. Merasa bertanggung jawab atas pasangannya
Setelah situasi atau konfrontasi yang tidak menyenangkan, pelaku terkadang akan membalikkan keadaan dan membuat pasangannya merasa bersalah atau seolah-olah mereka bersalah, meskipun sebenarnya tidak. Hal ini biasanya dikenal dengan sebutan gaslighting.
Perilaku ini sering berkembang secara bertahap, sehingga menyulitkan seseorang untuk menyadari hal itu terjadi. Merasakan kecemasan, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk memercayai diri sendiri dan tindakan Anda adalah tanda-tanda gaslighting.
4. Terlalu optimis segala sesuatu mungkin berubah
Banyak orang yang berada dalam hubungan yang beracun terkadang bertahan karena mereka mencintai pasangannya dan percaya bahwa suatu saat akan membaik atau bahwa hubungan tersebut dapat diselamatkan.
Baca Juga: Lebih Baik Tidak Menikah, Prilly: Daripada Bersama Orang yang Gak Tepat!
Mereka juga mungkin berasumsi bahwa perilaku tidak sehat pasangannya adalah akibat dari keadaan yang sulit, atau bahwa mereka dapat mengubah hubungan dengan menjadi pasangan yang lebih baik.
Namun pada kenyataannya, perilaku tersebut seringkali hanya menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu dan orang-orang menjadi semakin rusak.
5. Takut dengan penolakan
Seseorang tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat karena mereka takut ditolak di masa depan, sehingga mereka melekat pada pasangan mereka saat ini.
Orang yang takut ditolak bisa mengalami kesulitan mengekspresikan diri, mengekspresikan pikiran, dan membela diri.